Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASKEB ANC FISIOLOGI 1


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
             Saat ini kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi yaitu 334/100.000 kelahiran hidup dan 21,8/1.000 kelahiran hidup (Dep.Kes RI, 2002). Sedangkan menurut SDKI tahun 2002-2003 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran hidup. Hal ini menggambarkan bahwa derajat kesehatan masyarakat di Indonesia belum memuaskan. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dan dekat dengan masyarakat belum terlaksana dengan baik.
             Pemerintah berupaya menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Upaya tersebut tertera dalam rencana strategi nasional Making Pregency Safer (MPS) di Indonesia disebutkan bahwa konteks rencana pembangunan kehsehatan menuju Indonesia Sehat 2010, visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. (DepKes RI, 2002)
             Agar upaya diatas bisa tercapai, maka salah satu upaya penting adalah dengan pengawasan antenatal yang berkualitas oleh tenaga kesehatan karena dengan pengawasan antenatal yang teratur memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. (Manuaba, IBG, 1998 : 128)
             Pada tahun 2010 diharapkan angka kematian maternal dan neonatal dapat menurunkan yakni menjadi 125/100.000 kelahiran hidup dan 16/1.000 kelahiran hidup. (DepKes RI, 2002)

1
 
             Dengan melihat latar belakang tersebut diatas maka disusunlah asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I ini dengan berharap mutu pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dengan ibu hamil periksa secara rutin sehingga penyulit maupun komplikasi dapat segera terdeteksi dan ditangani dan AKI dapat turun sesuai harapan, mengingat hal tersebut, maka penulis mengambil asuhan kebidanan ini untuk menambah pengetahuan dan mengubah perilaku pembaca dengan berpedoman pada gaya hidup sehat.

1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa kebidanan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil terutama pada trimester I dengan berpegang pada manajemen kebidanan menurut Varney dan diterapkan secara nyata selama parktek di lapangan.
1.2.2        Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
1.      Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis.
2.      Mengidentifikasi diagnosa dan masalah kebidanan.
3.      Mengantisipasi masalah potensial.
4.      Mengidentifikasi kebutuhan segera.
5.      Mengembangkan rencana tindakan.
6.      Melaksanakan asuhan kebidanan.
7.      Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

1.3  Batasan Masalah
             Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka penulisan makalah ini dibatasi pada Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester I.

1.4  Metode Penulisan
1.4.1        Studi Kepustakaan
Dalam penbuatan makalah ini penulis mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan kehamilan dan pemeriksaan kehamilan (ANC) sebagai pedoman.
1.4.2        Studi Dokumentasi
Untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat, penulis mempelajari status pasien agar asuhan kebidanan dapat berhasil mencapai tujuan.
1.4.3        Praktek Langsung
Untuk memperoleh data mengenai keluhan serta keadaan sehari-hari di rumah, maka penulis mengadakan pendekatan dan wawancara secara langsung pada pasien serta melaksanakan, mengevaluasi dan memantau keadaan pasien apakah masalah dapat diatasi atau setidaknya mengurangi masalah yang dirasakan.

1.5  Sistematika Penulisan
BAB 1       PENDAHULUAN
BAB 2       LANDASAN TEORI
2.1   Pengertian Kehamilan
2.2   Tanda-tanda Kehamilan
2.3   Diagnosa Banding Kehamilan
2.4   Perubahan-perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I
2.5   Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
2.6   Perubahan dan Perkembangan Janin Trimester I
2.7   Antenatal Care
2.8   Konsep Asuhan Kebidanan
BAB 3       TINJAUAN KASUS
BAB 4       PEMBAHASAN
BAB 5       PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu mata rantai berkesinambungan mulai dari ovulasi yang kemudian terjadi fertilisasi hingga berkembang menjadi fetus sampai aterm.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998)
Awal dari kehamilan ditentukan oleh konsepsi yang diartikan sebagai satu telur dan sperma.
(Bobak Lowdwemilk, 2005 : 184)
Jafi kehamilan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang diawali oleh konsepsi hingga terbentuk zigot yang kemudian akan berkembang menjadi janin sampai aterm.

2.2  Tanda-tanda Kehamilan
2.2.1        Tanda Persumtif
1.      Amenorea (terlambat datang bulan).
2.      Mual (nausea) dan muntah (emesis).
3.      Ngidam (ingin makan khusus).
4.      Sinkope (pingsan).
5.      Payudara tegang, membesar dan sedikit nyeri.
6.      Tidak ada selera makan.
7.      Lelah (fatique).
8.      Sering miksi.
9.      Konstipasi / obstipasi.
10.  Hiperpigmentasi kulit.
11.  Epulsi : hipertrofi dari papil gusi.
12.  Varices atau penampakan pembuluh darah vena.
2.2.2        Tanda Mungkin
1.      Perut membesar.
2.      Uterus membesar sesuai dengan usia kehamilan.
3.     

4
 
Tanda Hegar.
4.      Tanda chadwick.
5.      Tanda piskacek.
6.      Kontraksi Braxton Hicks.
7.      Teraba Ballotement.
8.      Reaksi kehamilan positif.
2.2.3        Tanda Pasti
1.      Gerakan janin yang dapat diraba atau dilihat atau dirasa, juga bagian-bagian janin.
2.      Denyut jantung janin dapat didengar atau dicatat atau dilihat.
3.      Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
(Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC)

2.3  Diagnosa Banding Kehamilan
             Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosa banding, diantaranya :
1.      Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
-          Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
2.      Tumor kandungan atau myoma uteri
-          Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil.
-          Bentuk pembesaran tidak merata.
-          Perdarahan banyak saat menyusui.
3.      Kista ovarium
-          Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil.
-          Datang bulan terus berlangsung.
-          Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
-          Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif.
4.      Hematometra
-          Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil.
-          Perut terasa sakit tiap bulan.
-          Terjadi penumpukan darah dalam rahim.
-          Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.
-          Sebab himen imperforata.
5.      Kandung kemih yang penuh
-          Dengan melakukan kateterisasi maka pembesaran perut akan menghilang.

2.4  Perubahan-perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I
2.4.1        Uterus
§  Terjadi pembesaran uterus sebagai akibat dari :
1.      Meningkatnya vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah.
2.      Hyperplasia (produksi serabut-serabut otot baru dan jaringan fibroelastis baru) dan hypertropy (pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada sebelumnya).
3.      Perkembangan dari decidua.
§  Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterine dan lympha menyebabkan kongesti pelvis dan oedema. Akibatnya, uterus, cervix dan istmus menjadi lunak, terlihat jelas dan berkembang secara progresif, cervix terlihat berwarna kebiru-biruan (Chadwick’s Sign).
§  Sekitar minggu ke 7 sampai 8 isthmus uteri melunak dan dapat dengan mudah ditekan (Hegar’s Sign), cervix melunak (Goodell’s Sign), pelunakan dan hampir penuh pada area dekat fundus tempat implantasi (Piskacek’s Sign). Segera setelah bulan ke 4, kontraksi uterus dapat dirasakan pada dinding abdomen. Kontraksi ini menyebar dan dikenal sebagai Braxton Hicks Sign, yang merupakan tanda mungkin terjadinya kehamilan.
2.4.2        Ovarium
§  Ovulasi terhenti.
§  Masih terdapat corpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
2.4.3        Vulva dan Vagina
§  Karena pengaruh hormon vagina menjadi tebal, melebarnya jaringan penyambung, otot-otot polos mengalami hyperthropy dan bertambah panjangnya saluran vagina.
§  Peningkatan vaskularisasi menghasilkan warna violet kebiru-biruan dari mukosa vagina dan cervix (tanda chadwicks).
2.4.4        Mammae
§  Rasa penuh dan padat, sensitifitas yang tinggi, geli dan rasa berat mulai dialami pada usia kehamilan 6 minggu, disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen dan progesteron.
§  Suplai darah yang banyak dilakukan melalui dilatasi pembuluh darah di bawah kulit. Pembuluh darah menjadi jelas terlihat, sering terlihat sebagai jalinan berwarna kebiruan di bawah permukaan kulit.
2.4.5        Sistem Cardiovaskuler
§  Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25 %.
§  Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi transpor O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
§  Tekanan darah arteri cenderung menurun.
§  Peningkatan frekuensi nadi.
§  Pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu akhir kehamilan.
2.4.6        Sistem Pernafasan
§  Tingkat diafragma mengalami pergeseran dari 4 cm selama kehamilan. Pernafasan thorakal menggantikan pernafasan abdominal.
§  Meningkatnya vaskularisasi sebagai respon terhadap peningkatan kadar estrogen.
§  Akan terjadi beberapa kali hipervental selama kehamilan.
2.4.7        Sistem Renal
§  Pada awal minggu ke 10, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi. Dinding otot polos ureter mengalami hyperplasia dan hyperthropy dan tonus ototnya mengalami relaksasi.
§  Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga sering timbul kencing.
§  Terjadi poliuria yang disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glomerolus juga meningkat sampai 69 %.
2.4.8        Sistem Gastrointestinal
§  Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea), kadang-kadang terjadi muntah.
§  Tonus-tonus otot menurun, sehingga motilitas traktus digestivus juga berkurang, sehingga makanan akan lebih lama di dalam usus yang mengakibatkan obstipasi.
§  Terjadi pengeluaran saliva yang berlebihan.
2.4.9        Sistem Integumen
§  Perubahan yang umum terjadi adalah meningkatnya ketebalan kulit dan lemak subdermal.
§  Adanya chloasma gravidarum, berbentuk seperti jerawat,          merupakan hyperpigmentasi berwarna kecokalatan di pipi, hidung dan kening.
§  Penggelapan warna niple, areola, axilla dan vulva juga terjadi pada saat yang bersamaan.
§  Linea nigra merupakan garis pigmentasi yang terentang dari symphisis pubis sampai ke ujung atas fundus pada garis tengah, garis ini dikenal sebagai linea alba sebelum pigmentasi.
§  Strie gravidarum (terlihat di atas abdomen bagian bawah), strie merefleksikan perusakan jaringan penyambung di bawah kulit (colagen).
§  Epulis (gingival granuloma gravidarum) berwarna kemerahan, berbentuk nodul dan mudah berdarah.
2.4.10    Sistem Muskuloskeletal
§  Distensi abdomen yang besar menyebabkan fetus miring ke arah depan, menurunnya tonus otot abdomen dan meningkatnya berat badan pada akhir kehamilan memerlukan susunan spinal yang membentuk curva. Pusat gravitas pada wanita beralih ke arah depan. Peningkatan vurva lumbo-sacral yang normal (lordosis) berkembang, dan terjadi fleksi anterior yang berlebihan pada kepala diperlukan untuk memelihara keseimbangan.
2.5  Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
            Kehamilan pada umumnya memberikan “Arti Emosional” yang sangat besar pada setiap wanita. Berkaitan dengan peristiwa kehamilan, ada pendapat bahwa calon ibu atau wanita yang sedang mengandung dihinggapi keinginan dan atau kebiasaan yang aneh bahkan ada yang memiliki keinginan yang irasional. Peristiwa ini dalam bahasa Jawa disebut ”nyidam”, dan biasanya disertai emosi serta dorongan yang kuat.
            Perihal “nyidam” atau “ngidam” ini dapat pula dirangsang oleh kebutuhan-kebutuhan hormonal, calon ibu menjadi amat perasa dan mudah tersinggung. Lebih-lebih bila keinginannya tidak dipenuhi, dapat timbul semacam obsesi dan tekanan batin yang kronis. Permintaan ini bervariasi dari yang mudah sampai yang sulit dipenuhi.
            Kebanyakan kondisi piskologis wanita yang sedang hamil dipengaruhi oleh kondisi sebelum hamil. Seorang wanita yang hidup bahagia merasakan kepuasan dan kebahagiaan ketiak ia menjadi hamil, ia bangga akan kesuburan dan keadaan dirinya serta bergairah dalam menyambut kelahiran bayinya.
            Sedangkan bila kehamilan merupakan kehamilan pertama, calon ibu akan mengembangkan mekanisme kepuasan dan kebanggaan, karena mampu menjalankan tugas kewanitaannya, yakni melahirkan generasi penerus. Ia juga mempersiapkan diri untuk memasuki babak baru dalam kehidupannya sebagai seorang ibu. Namun walaupun demikian, ia juga mengalami berbagai ketakutan dalam menghadapi pengalaman baru ini.
            Sebaliknya pada wanita atau calon ibu yang pada saat sebelum                    hamil mengalami berbagai masalah psikologis, termasuk yang berkaitan               dengan kehamilan, mengakibatkan mereka dapat mengalami kondisi keengganan hamil. keengganan untuk hamil ini dapat disebabkan oleh adanya                     bayangan tentang resiko persalinan yang menyakitkan dan resiko setelah melahirkan. Resikonya antara lain harus menyusui dan mengasuh anak, yang menurut mereka dapat mengganggu bentuk tubuh serta menyita waktu untuk berkarir.
(dr. Budi, 2007)
2.6  Perubahan dan Perkembangan Janin Trimester I
             Pertumbuhan dan perkembangan dimulai pada saat fertilisasi serta penggabungan pronuclei perempuan dan laki-laki dari sel telur dan sperma masing-masing yang akan menghasilkan zygote.
             Segera setelah fertilisasi,zygot yang dihasilkan akan mengalami pembelahan-pembelahan mitotik yang dinamakan morula. Dengan reorganisasi seluler serta masuknya fluida, morula akan menjadi blastocyst. Blastocyst inilah yang akan tertanam di dinding usus.
             Pada saat terjadinya implantasi, embrio tersebut dikenal sebagai embrio bilaminar karena cakram embrionik yang timbul dari massa sel bagian dalam terdiri dari dua lapisan sel : (1) ectoderm embrionik, dan (2) endoderm embrionik. Endoderm embrionik ini meurpakan yang pertama dari tiga lapisan germ darimana semua jaringan (yaitu tulang, otot, konektif, kulit), organ-organ dan struktur diambil. Semua lapisan germ ini juga bertanggung jawab atas terbentuknya membran-membran janin, tali pusat, dan sebagian dari placenta.
             Pada akhir minggu ke tiga perkembangan wanita dimulai, yang akhirnya akan berjumlah 42 sampai 44 pasang somites. Dari dalam mesoderm ini, somites tersebut berfungsi untuk membentuk kerangka kepala dan tubuh, muskulaton yang berkaitan, serta sebagian besar dari dermis kulit.
             Jantung biasanya mulai berdetak saat permulaan minggu ke empat. Selama minggu ke lima, perkembangan cepat dari otak menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa dari kepala yang membuatnya jauh lebih besar dalam perbandingannya dengan bagian-bagian lain dari tubuh.
             Hidung, mulut serta langit-langit mulut akan mulai mengambil bentuk selama minggu ke enam, sementara kelopak mata mulai menampakkan diri. Lengan dan kaki akan mengalami perkembangan yang besar. Selama minggu ke tujuh semua tingkat ini akan memperlihatkan bagian-bagian yang jelas berbeda, panjang yang meningkat, serta jari tangan dan jari kaki yang sudah jelas bentuknya.
             Akhir minggu ke tujuh juga menandai akhir masa embrionik. Semua struktur dalam dan luar yang utama sudah ada dan sudah mengalami penyempurnaan dan pertumbuhan selanjutnya, termasuk penggantian tulang muda dengan tulang biasa. Masa embrionik ini jelas merupakan masa yang kritis selama mana setiap teratogen (yaitu obat-obatan, X-rays, virus) bisa menyebabkan kematian atau cacat bawaan yang penting.
(Anonim)

2.7  Antenatal Care
2.7.1        Pengertian
Perawatan Antenatal adalah perawatan yang diberikan pada ibu selama masa kehamilan.
Pemeriksaan dan pengawasan selama hamil sangat penting.
Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil, dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan persalinan tidak terlantar.
(Mochtar, Rustam, 1998 : 47)
2.7.2        Tujuan
§  Tujuan Umum
Mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. 
§  Tujuan Khusus
a.       Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas.
b.      Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas.
c.       Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d.      Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
2.7.3        Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1.      Pemeriksaan pertama
Dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2.      Pemeriksaan ulang
§  Setiap 1 bulan sampai usia kehamilan 6-7 bulan.
§  Setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan.
§  Setiap 1 minggu sejak usia kehamilan 8 bulan sampai persalinan.
3.      Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 : 129)
2.7.4        Kebijakan Program
Pelayanan / asuhan standar “7T” :
1.      Timbang berat badan.
2.      Tekanan darah.
3.      Tnggi fundus uteri.
4.      Imunisasi  TT lengkap.
5.      Pemberian tablet besi (minimal 90 tablet).
6.      Test terhadap penyakit menular.
7.      Temu wicara.
2.7.5        Pemeriksaan Kehamilan
1.      Anamnesa
-          Anemnesa tentang identitas : nama istri, suami, umur, agama, pekerjaan, alamat dan lain-lain.
-          Anamnesa obstetri :
§  Kehamilan ke berapa.
§  Riwayat persalinan yang lalu.
§  Umur anak terkecil.
§  Untuk primigravida, lama kawin dan umur.
§  Tanggal haid terakhir.
-          Anamnesa tentang keluhan utama.
2.      Pemeriksaan fisik
-          Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik
Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, pemeriksaan seluruh tubuh.
-          Perkusi
Reflek patella.
-          Palpasi
Palpasi pada abdomen ada beberapa macam :
§  Menurut Knebel.
§  Menurut Leopold.
§  Menurut Buddin.
§  Menurut Ahlfed.
-          Auskultasi
Mendengarkan denyut jantung janin dengan menggunakan funandoskop (stetoskop monoral).

2.8  Konsep Asuhan Kebidanan
2.8.1        Langkah I : Pengkajian
             Pada langkah ini, bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, seperti :
A.    Data Subyektif
1.      Anamnesa (tanya jawab)
              Anamnesa dapat dilakukan padan ibu hamil itu sendiri dan juga bisa dilakukan terhadap keluarganya.
§  Nama
Perlu ditanyakan dengan jelas dan lengkap, agar memudahkan dalam proses asuhan kebidanan, untuk membedakan pasien satu dengan yang lain.
§  Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat, bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Umur 35 tahun  atau lebih termasuk resiko tinggi untuk kehamilan dan persalinan.
§  Alamat
Mempermudah hubungan bila dalam keadaan mendesak. Dengan diketahuinya alamat maka bidan dapat mengetahui tempat tinggal dan lingkungan.
§  Pekerjaan
Mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan klien dan kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap kehamilan.
§  Agama
Untuk mengetahui kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klien. Dapat juga memudahkan bidan dalam melakukan pendekatan saat proses asuhan kebidanan.
§  Pendidikan
Dikaji untuk mengetahui tingkatan intelektualnya, karena tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku seseorang.
§  Status perkawinan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap alat reproduksi dan ditanyakan ke berapa kalinya.
(Ibrahim, Christina, 1993 : 84-85)
2.      Keluhan utama
              Perlu dikaji untuk mengetahui mengapa klien datang ke bidan. Untuk mengetahui keluhan utama yang perlu ditanyakan adalah “Apa yang ibu rasakan sehingga datang kemari?” Setelah ibu menjawab, tanyakan lagi :
§  Sejak kapan timbulnya gangguan yang ibu rasakan?
§  Apakah gangguan tersebut menghalangi kegiatan sehari-hari?
§  Adakah keluhan lain?
§  Apa yang ibu lakukan untuk mengurangi gangguan tersebut?
3.      Riwayat menstruasi
Hal-hal yang perlu ditanyakan :
§  Sejak kapan mulai haid pertama kalinya (menarche)?
§  Siklus menstruasi.
§  Lamanya menstruasi.
§  Banyaknya darah yang keluar.
§  Dysmenorrhoe.
§  Fluor albus.
§  Hari pertama haid terakhir.
§  Perkiraan persalinan.
4.      Riwayat kehamilan sekarang
Hal-hal yang perlu ditanyakan, yaitu keluhan selama :
§  Trimester I    :  Apakah ibu mengalami mual, muntah atau keluhan lainnya?
§  Trimester II   : Bagaimana keadaan ibi, apakah sudah membaik?
§  Trimester III    :          Bagaimana keadaan ibu dalam mempersiapkan persalinan?
5.      Riwayat penyakit ibu
Hal-hal yang perlu ditanyakan :
§  Apakah ibu pernah menderita penyakit seperti penyakit  hepatitis, DM, jantung, hipertensi, ginjal, TBC, asthma?
§  Apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit? Kapan, berapa lama dan apa penyakitnya?
§  Apakah ibu alergi terhadap obat atau makanan tertentu?
§  Apakah ibu memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol atau minum obat penenang?
6.      Riwayat penyakit keluarga
Hal yang perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ibu maupun suami ada yang menderita penyakit menurun (asthma, jantung, DM, hipertensi) dan juga penyakit menular (hepatitis, TBC, AIDS), dalam keluarga apakah ada keturunan anak kembar dari suami maupun ibu.
(Ibrahim, Christina, 1993 : 86)
7.      Riwayat Keluarga Berencana
Perlu ditanyakan kepada ibu apakah ibu pernah mengikuti / menggunakan alat kontrasepsi :
§  Jenis kontrasepsi yang digunakan.
§  Efek samping.
§  Alasan pemberhentian kontrasepsi.
§  Lamanya menggunakan alat kontrasepsi.
8.      Pola kebiasaan sehari-hari
Perlu ditanyakan per trimester sebelum dan selama hamil :
§  Pola nutrisi.
§  Pola istirahat.
§  Pola aktifitas.
§  Pola eliminasi.
§  Pola personal hygiene.
§  Pola sexual.
9.      Keadaan sosial budaya
Riwayat psiko sosial yang ditanyakan :
§  Jumlah anggota keluarga.
§  Dukungan moril yang diberikan keluarga.
§  Pandangan dan penerimaan keluarga terhadap kesehatan.
§  Kebiasan-kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.
§  Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan.
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
§  Mengukur berat badan
Berat badan perlu dikontrol dengan teratur setiap kunjungan dalam pemeriksaan kehamilan. Pada trimester kedua kenaikan berat badan tidak lebih dari 0,5 kg per minggu.
§  Mengukur tinggi badan
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi dengan tinggi badan yang kurang dari 145 cm karena kemungkinan besar memiliki panggul yang sempit.
§  Mengukur tekanan darah
Harus diukur setiap kali pemeriksaan kehamilan. Adanya kenaikan sistolik melebihi 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg atau tekanan darah melebihi 140/90 mmHg harus diwaspadai yang merupakan salah satu gejala pre eklampsi.
§  Mengukur temperatur dan nadi.
 (DepKes RI, 1993 : 67-68)
2.      Inspeksi atau pemeriksaan pandang
Pemeriksaan pandang pertama kali dapat dilihat bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Hal lain yang perlu dikaji :
§  Rambut dan kulit kepala
Bersih atau kotor.
§  Muka
Observasi apakah ada oedema, pucat, terdapat chloasma gravidarum atau tidak.
§  Mata
Observasi apakah selaput lendir mata pucat, sklera apakah berwarna kuning, ada bintik bitot atau tidak.
§  Hidung
Observasi apakah ada sekret yang keluar, ada polip atau tidak.
§  Telinga
Observasi apakah ada sekret yang keluar, apakah pendengaran baik.
§  Mulut
Observasi keadaan bibir apakah pucat, apakah ada caries, apakah ada gigi yang tanggal, bagaimana keadaan lidah saat dijulurkan, bersih atau kotor.
§  Leher
Observasi apakah ada pembesaran kelenjar limfe, apakah ada bendungan vena jugularis, apakah ada pembesaran kelenjar tyroid.
§  Ketiak
Observasi apakah ada pembesaran kelenjar limfe, apakah ada accesoriasis mammae.
§  Ekstremitas atas
Observasi apakah kedua tangan simetris, apakah ada kelainan (polidactili dan syndactili), bagaimana kebersihan kuku.
§  Dada
Observasi apakah pernafasan normal atau tidak.
§  Mammae
Observasi apakah payudara membesar, tegang, puting susu atau tidak, apakah ada striae lividae, striae albican dan hyperpigmentasi areola mammae primer dan sekunder.
§  Perut
Apakah ada striae lividae, striae albicans, apakah ada linea alba dan linea nigra, apakah ada jaringan parut / bekas operasi, apakah perut membesar sesuai dengan usia kehamilan, pusat menonjol / tidak.
§  Pelipatan paha
Observasi apakah ada pembesaran kelenjar limfe, tanda hernia inguinalis.
§  Ekstremitas bawah
Observasi apakah kedua kaki simetris, apakah ada kelainan (polydactili dan syndactili), kuku bersih / tidak.
§  Punggung
Apakah lordosis, skoliosis atau kifosis.
§  Vulva
Observasi apakah ada tanda chadwick, apakah ada bartholinitis, oedema, varices, apakah ada condilomatalata dan condiloma acuminata, apakah ada fluor albus.
§  Anus
Ada haemorhoid atau tidak, kebersihan baik atau tidak.
2.      Palpasi (periksa raba)
Palpasi dilakukan secara bimanual. Palpasi dapat dilakukan untuk menentukan :
-          Usia kehamilan.
-          Bagian-bagian janin, letak dan presentasi.
-          Janin tunggal atau kembar.
-          Kontraksi rahim, Braxton Hicks dan his.
-          Apakah ada bagian anak yang sudah masuk PAP.
Palpasi dapat dilakukan dengan cara :
§  Leopold
Leopold I a   :  -     Pemeriksa berdiri di samping kanan pasien, menghadap ke arah pasien.
                         -     Pasien diminta menekuk lututnya sedikit.
                         -     Dilakukan untuk menentukan tinggi fundus uteri.
Leopold I b   :  Dilakukan untuk menentukan bagian apa dari anak yang ada dalam fundus uteri.
Leopold II a  :  Menentukan batas samping rahim kanan dan kiri, untuk menentukan situs anak apakah membujur atau melintang.
Leopold II b  :  Dilakukan untuk menentukan sebelah mana punggung anak (pada letak membujur) dan menentukan letak kepala (pada letak melintang).
Leopold III   :  Dilakukan untuk menentukan bagian apa dari anak yang terdapat di bagian bawah rahim.
Leopold IV   :  -     Pemeriksa menghadap kaki ibu dan ibu diminta meluruskan kakinya.
                         -     Dilakukan untuk mengontrol Leopold III apakah bagian bawah anak sudah masuk PAP atau belum.
                         -     Bila jari-jari tangan saling bertemu (konvergen) berarti bagian terdepan belum turun.
                         -     Bila jari-jari kedua tangan saling menjauh (divergen) berarti bagian terdepan sudah turun.
§  Variasi menurut Knebel
-          Cara ini dapat digunakan apabila pemeriksa kesulitan menentukan Leopold I.
-          Cara ini dilakukan untuk menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas symphisis.
§  Variasi menurut Budin
-          Cara ini dilakukan apabila pemeriksa kesulitan menentukan Leopold II.
-          Cara ini dilakukan dengan cara satu tangan menekan di fundus dan mendorong ke bawah agar bayi lebih flexi. Tangan yang lain meraba perbedaan tekanan di sebelah kanan dan kiri.
§  Variasi menurut Ahlfeld
-          Cara ini dilakukan apabila pemeriksa kesulitan menentukan punggung anak dengan Leopold II.
-          Caranya yaitu pinggir tangan kiri diletakkan di tengah-tengah perut dan ditekan ke arah punggung ibu dan anak akan terdorong ke samping, kemudian teraba bagian punggung anak.
(Manuaba, IBG, 1998 : 137-138)
Palpasi hanya dapat digunakan pada usia kehamilan 3 bulan ke atas, yaitu :
§  12 minggu tinggi fundus uteri 1-2 jari di atas symphisis.
§  16 minggu pertengahan pusat dan symphisis.
§  20 minggu tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat.
§  24 minggu tinggi fundus uteri setinggi pusat.
§  28 minggu tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusat.
§  32 minggu tinggi fundus uteri pertengahan pusat dengan processus xypoideus.
§  36 minggu tinggi fundus uteri 3 jari di bawah processus xypoideus.
§  40 minggu tinggi fundus uteri pertengahan pusat dengan processus xypoideus.
Cara lain untuk menentukan tuanya kehamilan yaitu :
(Sastrawinata Sulaiman, 1983 : 167)
Cara Mc. Donald dapat juga digunakan untuk menentukan tafsiran berat janin (TBJ) dilakukan dengan rumus :
(Mac. Donald – 12) x 155 = dalam gram à kepala dari H III.
(Mac. Donald – 11) x 155 = dalam gram à kepala lewat dari H III.
(Mochtar Rustam, 1998:319)
2.      Auskultasi (pemeriksaan dengar)
Hal ini bertujuan untuk :
a.       Mengetahui ada tidaknya Djj.
b.      Mengetahui frekuensi dan irama Djj.
c.       Mengkaji kesejahteraan janin.
Periksa dengan dilakukan pada setiap pemeriksaan kehamilan, dengan menggunakan phunanduscope / stetoskop monoral / Laenex.
Djj dapat didengar pada umur kehamilan sekitar 20 minggu.
3.      Perkusi (periksa ketuk)
Memeriksa refleks lutut (pattela) dapat dilakukan dengan menggunakan reflek hammer dan dilakukan pengetokan pada lutut bagian depan. Bila refleks lutut negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1.
(DepKes RI, 1993 : 68-75)
4.      Pemeriksaan penunjang
a.       Pemeriksaan panggul luar
§  Tujuan dilakukan pemeriksaan panggul :
Untuk mengetahui keadaan panggul ibu hamil apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan.
§  Indikasi pemeriksaan panggul pada ibu hamil
1)      Primigravida.
2)      Multigravida, bila persalinan yang lalu mengalami partus imatur, prematur, abortus.
b.      Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium sederhana yang dilakukan :
1)      Haemoglobin
Untuk mendeteksi faktor kehamilan. Bila kadar Hb kurang dari 10 gr % ibu dalam keadaan anemia.
2)      Urine
§  Albumin untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine.
§  Reduksi untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine.
(DepKes RI, 1993 : 78-81)
2.8.2        Langkah II : Merumuskan Diagnosa / Masalah
             Pada langkah ini bidan menganalisa data yang diperoleh pada langkah pertama, menginterpretasikan secara adekuat dan logis sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah kebidanan. Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu terhadap kehamilan, persalinan, nifas serta bayi baru lahir.
Diagnosa : GI P00000 hamil 15 minggu dengan mual muntah.
2.8.3        Langkah III : Mengantisipasi Masalah Potensial
             Langkah ini merupakan antisipasi, sehingga dalam melakukan Asuhan Kebidanan, bidan dituntut untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul dari kondisi yang ada / sudah terjadi.
Dengan mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial yang akan terjadi berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah ada, bidan harus dapat merumuskan tindakan yang perlu diberikan untuk mencegah atau menghindari masalah / diagnosa potensial yang terjadi.
2.8.4        Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera
             Pada langkah ini bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi, tindakan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
2.8.5        Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Secara Menyeluruh
             Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah-langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap diagnosa / masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi yang sifatnya segera ataupun rutin.
Perencanaan :
Diagnosa :  G … P ….. hamil ….. minggu.
Tujuan     :  Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas kesehatan.
Kriteria    : -      Ibu dapat mengulang kembali penjelasan dari petugas kesehatan secara sederhana.
-           Ibu mengerti dengan keadaannya.
Intervensi :
1.      Lakukan pendekatan secara therapeutik.
R/ Pendekatan therapeutik dapat menciptakan hubungan kerjasama yang baik antara pasien dengan petugas kesehatan.
2.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ Ibu dapat mengerti keadaannya.
3.      Ajarkan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.
R/ Mencukupi kebutuhan bagi ibu dan janin.
4.      Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan jalan lahir.
R/ Membantu mengurangi terjadinya infeksi pada saat hamil dan selama proses persalinan.
5.      Jelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan.
R/ Menambah pengetahuan dan sebagai antisipasi ibu untuk segera ke petugas kesehatan.
6.      Anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang.
R/ ANC yang teratur bila ada kelainan akan segera diketahui dan dilaksanakan tindakan segera.
2.8.6        Langkah VI : Implementasi
             Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah V dilaksanakan secara efektif, efisien dan aman. Pelaksanaannya dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama-sama dengan klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
2.8.7        Langkah VII : Mengevaluasi
             Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan akan kebutuhan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
(Pedoman Implementasi, Manajemen Kebidanan, 2001 : 4-10)




BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1  Pengkajian Tanggal : 23-10-2008                       Jam : 09.00 WIB
A.    Data Subjektif
1.      Biodata
No. Reg.                 :
Nama ibu                : Ny. “V”
Umur                      : 27 tahun
Agama                    : Islam
Suku / bangsa         : Jawa / Indonesia
Pendidikan             : Perguruan tinggi.
Pekerjaan                : PNS
Alamat                    : Karangrejo Bolong VII
Status perkawinan  : 1 kali lamanya

Nama suami            : Tn. “H”
Umur                      : 33 tahun
Agama                    : Islam
Suku / bangsa         : Jawa / Indonesia
Pendidikan             : Perguruan tinggi
Pekerjaan                : PNS
Alamat                    : Karangrejo Bolong VII
2.      Keluhan utama
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, usia kehamilannya 4 bulan.
Ibu mengeluh mual muntah.
Ibu mengatakan test kencing (plano test) sendiri hasilnya positif (+).
3.      Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan tidak haid selama 4 bulan, hari pertama haid terakhir tanggal 18 Juli 2008, perkiraan persalinan 25 April 2008.

25
 
Ibu belum merasakan pergerakan janin.
Keluhan trimester I :
Ibu mengatakan kadang mual dan muntah, nafsu makan menurun, nyeri perut tidak ada, BAB dan BAK normal, pusing tidak ada.
4.      Riwayat menstruasi 
Menarche        : 13 tahun
Siklus              : 28 hari
Lamanya         : + 8 hari
Jumlahnya       : 2-3 kotek perhari
Warna             : Merah
Dismenorrhoe : Tidak pernah.
Fluor albus      : Ada (sedikit) bening tidak bau dan tidak gatal.
5.      Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti program KB.
6.      Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT lengkap.
7.      Riwayat penyakit ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, AIDS maupun penyakit keturunan (diabetes melitus, hipertensi, asthma,  jantung) dan tidak pernah dirawat di rumah sakit selama hamil ini. Ibu juga mengatakan tidak pernah hamil kembar.
8.      Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular (hepatitis, TBC, AIDS) maupun penyakit keturunan (hipertensi, diabetes melitus, asthma, jantung) ibu juga mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar.
9.      Riwayat psikologis
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya ini, begitu juga dengan suami dan keluarga.
Hubungan antara  ibu dan suami, keluarga sangat baik.
10.  Riwayat sosial budaya
-          Ibu mengatakan berasal dari Jawa dan sangat menghargai adat budaya Jawa.
-          Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan.
-          Ibu mengatakan tidak merokok, minum jamu-jamuan, maupun alkohol.
-          Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan yang merugikan kehamilan ini baik menurut spiritual maupun budaya.
11.  Riwayat spiritual
Ibu menganut agama Islam dan taat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
12.  Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Nutrisi
Sebelum hamil  :  Ibu makan 2-3 kali sehari, porsi sedang dengan nasi, lauk pauk, sayur, kadang buah, minum 6-7 gelas sehari.
Selama hamil     :  Ibu makan 1-2 kali sehari, porsi kecil dengan nasi, lauk pauk, sayur dan buah, minum 7-8 gelas sehari.
b.      Eliminasi
Sebelum hamil  :  BAK + 5 kali sehari, BAB 1 kali sehari.
Selama hamil     :  BAK + 6-8 kali sehari, BAB 2-3 kali sehari.
c.       Aktifitas
Sebelum hamil  :  Ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah tangganya sendiri.
Selama hamil     :  Ibu mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dibantu oleh suami.
d.      Istirahat
Sebelum hamil  :  Ibu kadang tidur siang + 1 jam, tidur malam 7-8 jam/hari.
Selama hamil     :  Ibu tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam/hari.
e.       Personal hygiene
Sebelum hamil  :  Mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, ganti baju dan celana dalam setiap mandi.
B.     Data Objektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran         : Baik (Composmentis)
Cara berjalan     : Tegak
BB                    : 59 kg
TB                     : 157 cm
LILA                : 25 cm
Suhu                  : 365 0C
Nadi                  : 80 x/menit
Tensi                 : 110/80 mmHg
2.      Pemeriksaan fisik
Kepala      :  Rambut hitam, distribusi merata, kulit kepala bersih, tidak berketombe.
Muka        :  Tidak pucat, oedema tidak ada, chloasma gravidarum tidak ada.
Mata         :  Simetris, sklera mata putih, selaput lendir mata tidak pucat, conjungtivitis tidak ada, penglihatan baik.
Hidung     :  Simetris, bersih, polip tidak ada, sinusitis tidak ada, tidak mimisan.
Telinga     :  Simetris, bersih, serumen tidak ada, otitis media purulenta tidak ada, pendengaran baik.
Mulut       :  Bibir tidak pucat, tanda rhagaden tidak ada, stomatitis tidak ada, gigi lengkap dan tidak ada yang berlubang, caries gigi tidak ada,  lidah bersih dan tidak pucat.
Leher        :  Pembesaran kelenjar limfe tidak ada, pembesaran kelenjar tyroid tidak ada, bendungan vena jugularis tidak ada, trauma tidak ada.
Dada        :  Simetris, funnel chest tidak ada, pigeon chest tidak ada, pernafasan baik.
Payudara  :  Membesar, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae primer dan sekunder ada, striae livide ada, striae albicans tidak ada, pembesaran kelenjar monthgomery ada, colostrum belum keluar.
Ketiak      :  Bersih, pembesaran kelenjar limfe tidak ada, accesoriasis mammae tidak ada.
Tangan     :  Simetris, pergerakan baik, jari-jari lengkap, kuku bersih dan tidak pucat.
Perut        :  Belum membesar, linea alba tidak ada, linea nigra tidak ada, striae lividae tidak ada, striae albicans tidak ada, tidak bekas jahitan.
Pelipatan paha : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada, hernia inguinalis tidak ada.
Kaki         :  Simetris, tibia baik, pretibia tidak oedem, varices tidak ada, jari-jari lengkap, kuku bersih, telapak kaki cekung, pergerakan baik.
Punggung :  Simetris, baik.
Anus        :  Tidak dikaji, karena ibu tidak mau karena malu.
Vulva       :  Tidak dikaji, karena ibu tidak mau karena malu.
3.      Palpasi
Leopold   I A    :  Tinggi fundus uteri 3 jari atas symphisis.
                I B    :  Belum teraba.
                II A   :  Belum teraba.
                II B   :  Belum teraba.
                III     :  Belum teraba.
                IV     :  Belum teraba.
                Ballotement (+) ada.
4.      Auskultasi
Djj belum terdengar.
5.      Perkusi
Reflek patella kanan dan kiri baik +/+.
6.      Pemeriksaan penunjang
Darah : Hb  : 11 gr %
Urine :  -     Reduksi     : Negatif
-          Albumin     : Negatif
-          Plano test   : (+) Positif
7.      Pemeriksaan panggul luar
Distantia spinarum     : 25 cm (23-26 cm).
Distantia cristarum     : 27 cm (26-29 cm).
Boudeloque                : 20 cm (18-20 cm).
Distantia tuberum      : 11 cm (10,5-11 cm).
Lingkar panggul         : 85 cm (80-90 cm).
3.2  Identifikasi Diagnosa / Masalah
Tanggal
Diagnosa Kebidanan
Data Dasar

23-10-2008
Jam
09.00 WIB

GI P00000 hamil 15 minggu.



S  :



O :

-       Ibu mengatakan tidak haid selama 3 bulan.
-       HPHT : 18-7-2008

-       Keadaan umum ibu baik.
-       Suhu    : 365 0C
-       Nadi           : 80 x/menit
-       BB             : 59 kg
-       TB              : 157 cm
-       Palapsi        : Tinggi fundus uteri 3 jari atas symphisis teraba ballotement Å.
-       Auskultasi : Djj belum terdengar.
-       PP              : 25-4-2008



Masalah :
-       Mual dan muntah.


Kebutuhan :
-       Memberikan KIE pada ibu.
-       Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
-       Anjurkan pada ibu untuk kontrol.


S  :


O :

Ibu mengatakan kadang mual dan muntah, nafsu makan menurun sejak bulan lalu.

-       Keadaan umum baik
-       Ibu tidak pucat.


3.3  Antisipasi Masalah Potensial

3.4  Identifikasi Kebutuhan Segera













BAB 4
PEMBAHASAN

            Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (IBG, Manuaba, 1998 : hal 129)
            Masalah yang biasa terjadi pada ibu hamil trimester I dengan ANC Fisiologis antara lain :
1.      Mual dan muntah.
2.      Varices.
3.      Sakit kepala.
4.      Oedema paling sering timbul pada kaki dan tungkai.
5.      Flour albus.
             Setelah dilakukan pengkajian pada Ny. “V” ANC fisiologis trimester I yang didapatkan di Puskesmas Jagir, Surabaya didapatkan keluhan mual muntah hal itu disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi pergeseran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah terutama di pagi hari disebut morning sickness. Untuk mengatasi masalah tersebut makan dalam porsi yang kecil tetapi sering ditambah teh hangat sebelum dari tempat tidur waktu perut kosong.
             Setelah dilakukan asuhan kebidanan maka ibu mau melakukannya sehingga tidak terjadi penyulit bagi ibu hamil. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerjasama yang baik antara petugas dan ibu dalam pelaksanaan asuhan.


34
 

BAB 5

PENUTUP


5.1  Simpulan
             Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. “V” ANC Fisiologis trimester I mengacu pada tujuan khusus maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1        Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pada Ny. “V” terjalin kerjasama yang baik antara ibu dan petugas kesehatan karena ibu lebih kooperatif dengan asuhan yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga lebih mudah pengkajian.
5.1.2        Identifikasi Diagnosa / Masalah
GI P00000 hamil 15 minggu.
5.1.3        Antisipasi Masalah Potensial
Tidak didapatkan adanya masalah potensial.
5.1.4        Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak dilakukan tindakan segera karena tidak ada masalah potensial yang terjadi.
5.1.5        Pengembangan Rencana
Dalam pemberian asuhan disesuaikan dengan diagnosa dan kebutuhan pasien, yaitu :
1.      Lakukan pendekatan therapeutik.
2.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
3.      Anjurkan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi.
4.      Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan jalan lahir.
5.      Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
6.      Anjurkan pada ibu untuk kontrol ulang.
5.1.6        Melaksanakan Rencana Asuhan
Pelaksanaan rencana asuhan disesuaikan dengan rencana yang telah disusun sesuai kebutuhan klien.
5.1.7        Evaluasi

35
 
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “V” ANC fisiologis trimester I sudah dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan dan intervensi.
5.2  Saran
5.2.1        Bagi Bidan
    1. Melakukan asuhan kebidanan secara menyeluruh dan trampil.
    2. Memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan prosedur.
    3. Melakukan deteksi dini dalam kehamilan.
    4. Tetap menjaga kepercayaan pasien dan memberi dukungan.
5.2.2        Bagi Pasien / Keluarga
    1. Dapat memeriksakan kehamilannya secara dini dan teratur.
    2. selalu berupaya tentang hal-hal yang dapat menyebabkan masalah.
    3. Memberi dukungan pada ibu.


DAFTAR PUSTAKA
 

Anonim, Ante Partum.

Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas dan Gynecologi. Bandung : YIA-PKP.

Budi, 2007. Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi. Surabaya : Griya Husada.

Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.  Jakarta : YBP-SP.

UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD.

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen.


ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “V” DENGAN ANC FISIOLOGIS TRIMESTER I
DI PUSKESMAS JAGIR KECAMATAN WONOKROMO
SURABAYA

















Disusun Oleh :
KRISTIANINGRUM
NIM : 2010.0661.072




DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2011
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk disyahkan sebagai Laporan Asuhan Kebidanan ANC Fisiologis Trimester I pada Ny. “V” dengan GI P00000 Usia Kehamilan 15 Minggu di Puskesmas Jagir Surabaya.
Pada                                                          hari :           tanggal :



Mahasiswa
DIII KEBIDANAN


KRISTIANINGRUM
NIM. 20100661072


Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan



()
Pembimbing Praktek
Puskesmas Jagir
Surabaya



(Lailatul Lutfiah, AMd. Keb)






ii
 


KATA PENGANTAR
 

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun Asuhan Kebidanan ANC Fisiologis Trimester I pada Ny. “V” dengan GI P00000 Usia Kehamilan 15 Minggu di Puskesmas Jagir Kec. Wonokromo Surabaya.
            Penyusunan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas terstruktur dan merupaka tugas akhir pada saat praktek di semester V (lima) pada Praktek Klinik Kebidanan.
            Dalam membuat Asuhan Kebidanan ini penulis mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

             Akhirnya demi kesempurnaan Laporan ini, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya mendukung dan membangun dan kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca umumnya.

Surabaya,   Desember 2008

Penulis



iii
 

DAFTAR ISI

 

Halaman
LEMBAR JUDUL .............................................................................................        i
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................       ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................      iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................      iv
BAB 1 ..... PENDAHULUAN ...........................................................................       1
1.1      Latar Belakang ..........................................................................       1
1.2      Tujuan .......................................................................................       2
1.2.1        Tujuan Umum ...............................................................       2
1.2.2        Tujuan Khusus ..............................................................       2
1.3      Batasan Masalah .......................................................................       2
1.4      Metode Penulisan ......................................................................       2
1.4.1        Studi Kepustakaan ........................................................       2
1.4.2        Studi Dokumenter .........................................................       2
1.4.3        Praktek Langsung .........................................................       3
1.5      Sistematika Penulisan ................................................................       3
BAB 2 ..... LANDASAN TEORI ......................................................................       4
2.1      Pengertian Kehamilan ...............................................................       4
2.2      Tanda-tanda Kehamilan ............................................................       4
2.2.1        Tanda Persumtif ............................................................       4
2.2.2        Tanda Mungkin .............................................................       4
2.2.3        Tanda Pasti ....................................................................       5
2.3      Diagnosa Banding Kehamilan ..................................................       5
2.4      Perubahan-perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I ...       6
2.4.1        Uterus ............................................................................       6
2.4.2        Ovarium ........................................................................       6
2.4.3        Vulva dan Vagina .........................................................       6
2.4.4        Mammae ........................................................................       7
2.4.5        Sistem Kardiovaskuler ..................................................       7
2.4.6       

iv
 
Sistem Pernafasan .........................................................       7
2.4.7        Sistem Pernafasan .........................................................       7
2.4.8        Sistem Gastrointestinal .................................................       8
2.4.9        Sistem Integumen .........................................................       8
2.4.10    Sistem Muskuloskeletal .................................................       8
2.5      Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil ......................................       9
2.6      Perubahan dan Perkembangan Janin Trimester I ......................     10
2.7      Antenatal Care ..........................................................................     11
2.7.1        Pengertian .....................................................................     11
2.7.2        Tujuan ...........................................................................     11
2.7.3        Jadwal Kunjungan ........................................................     11
2.7.4        Kebijakan Program ........................................................     12
2.7.5        Pemeriksaan Kehamilan ................................................     12
2.8      Konsep Asuhan Kebidanan ......................................................     13
BAB 3...... TINJAUAN KASUS .......................................................................     25
3.1      Pengkajian .................................................................................     25
3.2      Identifikasi Diagnosa / Masalah ................................................     30
3.3      Antisipasi Masalah Potensial .....................................................     30
3.4      Identifikasi Kebutuhan Segera .................................................     30
3.5      Rencana Pengembangan ...........................................................     31
BAB 4...... PEMBAHASAN ..............................................................................     34
BAB 5...... PENUTUP ........................................................................................     35
5.1  Simpulan .....................................................................................     35
5.2  Saran ...........................................................................................     36
DAFTAR PUSTAKA

v
 

v
 







Previous
Next Post »

Translate