Salam Sehat dan Harmonis

-----

STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN


STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN
I. KALA I
Pengertian :
Kala I (kala pembukaan) dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai lengkap (10 cm)
Input
Proses
Output
· Man
Ø Bidan
· Material
A) Ruang bersalin
- Tempat tidur
- Lampu ruangan dan lampusorot
- Meja pemeriksaan dan 2 kursi
- Meja resusitasi, slim,secher dis possible, lampusorot, 2 kain dan 1 Handuk
- 5 ember : clorin 0,5%, airDTT, air detergen, sampah basah dan sampah kering
- Air mengalir : sabun cair
- Celemek 2
- Sepatu/sandal tertutup
- ATK
- Formulir anamnesa, informed consent, rujukan, kelahiran, SOAP,partograf/BBL
- Timbangan bayi
B) Troli 1 buah berisikan
· Sof 1 :
- partus set : 1 buah
- monoaural/dopler dan jelli 1 buah
- kom obat berisi : oxytosin gampul, lidokain 1% 2 ampul, ergometrin 1 ampul vitamin K 1 ampul.
- Spuit 3 cc/5cc : 3pcs/1pxs
- Jarum dan catgutcromic
- Kom kapas kering komair DTT
- Betadhin
- Klorin spray
- Bengkok
- Bak berisi :
o Kasa DTT
o Kateter DTT
o Sarung tanganDTT
- Pita ukur/metlin
- Tetes mata
- Hepatitis B unijec
- Tensimeterstetoscop/ thermometer /jam tangan.
· Saf 2 :
- Hecting set
- Tempat spuit bekas
- Tempat ampul bekas
- Cairan RL
- Abocath no. 16-18
- Infus set
- Waslap : 2
- Handuk pribadi
- Kain / Handuk bayi : 2
- Kain Ibu : 3
- Bajipopok/topi bayi
- pakaian ibu, celana dalam dan pembalut
- APDkacamata, masker, tutup kepala
- Tempat plasenta
- Tempat klorin untuk sarung tangan.
· Methode
Asuhan kebidanan dengan pendekatan proses manajemen kebidanan dan mendokumentasikan-nyadalam bentuk soap.
· Minute
- Anamnesa 2 pemeriksaan awal persalinan : 30 menit
- Lama kala I : Primigravida  6-8 jam
Multipara 2-10 jam
· Money
Paket persalinan normal : Rp. 500.000,-
- Menyambut ibu dan keluarga.
- Memperkenalkan diri
Meninjau Kartu Antenatal (Jika ada)
- Meninjau / menanyakan mengenaiusia kehamilan.
- Meninjau / menanyakan mengenai riwayat kehamilan terdahulu.
- Paritas
- Riwayat operasi Caesar.
- Berat badan bayi.
- Meninjau / menanyakan mengenai masalah-masalah dengan kehamilannya.
Riwayat
- Menanyakan apa yang dirasakan ibu
- Menanyakan mengenai kontraksi:
- Kapan mulai terasa.
- Frekuensi.
- Kekuatannya.
- Menanyakan mengenai adanya cairan vagina
- Pendarahan vagina
- Lendir darah
- Air ketuban
- Kapan.
- Warna.
- Bau
- Jumlah.
- Menanyakan mengenai gerakan janin.
- Menanyakan mengenai istirahat, apayang terakhir di makan Menanyakan mengenai terakhir buang air kecil / besar.
- Catat temuan pada potograf.
Pemeriksaan Fisik
- Mengambi tanda-tanda vital
- Tekanan darah
- Suhu tubuh, nadi pernafasan
- Detak jantung janin (DJJ)
- Memeriksa adanya adema pada muka dan tangan
- Memeriksa adanya tanda sakit kuning.
- Memeriksa untuk kepucatan
- Mata.
- Mulut.
- Melakukan pemeriksaan abdomen:
- Luka bekas operasi
- Posisi janin (LJ-IV)
- Frekuensi, durasi kekuatan koniraksi
- Ukuran uterus.
- Periksa patellar reflex.
- Mendengarkan suara detak jantung janin
- Mencuci tangan dengan sabun dan air serta Gunakan sarung tangan DTTatau steril.
- Menjelaskan prosedur kepada ibu, dan memperingatkan kemungkinan yang tidak enak (ketidaksenangan)
- Pemeriksaan dalam
- Perdarahan vagina,
- Cairan serviks.
- Pembukaan,
- Penurunan kepala janin,
- Membran
- Jangan Melakukan PemerlksaanDalam Jika Ibu Melaporkan Adanya Perdarahan Vagina atau Jika Perdarahan Jelas Pada Pemeriksaan Genital Luar.
- Diskusikan temuan-temuan dengan ibu dan keluarganya Catat temuan dalampartogram.
- Pemantauan terus-menerus sepanjang kala 1 persalinan
- Memonitor tekanan darah setiap  4 jam,
- Memonitor suhu badan setiap  4 jam
- Memonitor denyut nadi setiap 30 menit (1/2 jam)
- Mendengarkan detak jantung janin,
- Setiap 1 jam .pada fasa laten.
- Setiap 30 menit pada fase aktif
- Palpasi kontraksi uterus
- Setiap 1 jam .pada fasa laten.
- Setiap 30 menit pada fase aktif
- Memonitor perubahan serviks.
- Setiap 4 jam pada fase laten.
- Setiap 2 - 4 jam pada fase aktif,
- Memonitor perubahan janin.
- Setiap 4 pada fase laten.
- Memonitor .urine setiap 2 jam
- Memonitor cairan yang masuk (minum)
Memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi.
II. KALA II
Pengertian :
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Input
Proses
Output
· Man
- Bidan
· Material
Pada kala I sudah disiapkan.
· Methode
Pertolongan kelahiran bayi dengan sangga susur
· Minute
Primigravida = 2 jam
Multigravida = 1 jam
· Money
Paket persalinan normal Rp. 500.000,-
- Informed concent
- mengijinkan ibu memilih orang yang akan mendampinginya selama proses persalinan.
- Mengenali gejala dan tanda kala dua
- Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
- Ibu merasa ada dorongan kuat untukmeneran
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
- Menyiapkan Pertolongan Persalinan
- Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia => tempat datar dan keras, 2 kain dan 1handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
- Menggelar kain diatas perut ibu dan t.empal resusitasi serta ganjal bahu bayi.
- Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalain partus set.
- Memakai celemek plastik
- Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalirkcmudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering,
- Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam.
- Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikantidak terjadi kontaminasi pada alat suntik).
- Memastikan pembukaan lengkap &keadaan janin baik
- Membersihkan vulva dan perineum,menyekanya dengan hati-hati dari depanke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT.
- Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama, dart arah depan ke belakang
- Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia.
- Ganti sarung tangan jika terkominasi (dekontaminasi) lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% => langkah # 9).
- Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
- Bila Selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap lakukanamniotomi.
- Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang rnasihmemakai sarung tangan ke dalam larutanklorin 0,5%, kemudian lepaskan danrendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan.
- Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelahkontraksi/saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/menit).
- Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJtidak normal.
- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta suhan lainnya pada partograf.
- Menyiapkan ibu & keluarga untuk membantu prosks bimbingan meneran
- Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantuibu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
- Tunggu hingga tirnbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantau kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedomanpenatalaksana fase aktif) dandokumentasikan semua temuan yang ada.
- Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka
- untuk mendukung dan memberi sernangatpada ibu untuk meneran secara benar.
- Minta keluarga membantu menyiapkanposisi meneran. (Bila ada rasa inginmeneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikanibu merasa nyaman)
- Laksanakan bimbingan meneran saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
- Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif.
- Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai.
- Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama),
- Anjurkan ibu untuk beristirahat diantarakontraksi.
- Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.
- Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum),
- Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai,
- Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 - menit (2 jam) meneran (pri mi gravid a) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida)
- Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada. dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
- siapan petolongan kelahiran bayi
- Letakan handuk bersih (untukmengeringkan bayi) di perut Ibu , jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
- letakkan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu.
- Buka Tutup parius set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
- Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
- persiapan pertolongan kelahiran bayi
- Periksa kemungkinan adanya lilitan pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
- Jika tali pusat melilit leher secara longgar,lepaskan lewat banian atas kepala bayi.
- Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di antara dua klem tersebut
- Tunggu kepala bayi melakukan putaranpaksi luar secara spontan
- Lahirnya Bahu dan Tungkai
- Setelah kepala melakukan putaran paksiluar, pegang secara biparental Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan munoul di bawaharkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk rnelahirkan bahubelakang
- Lahirnya Badan dan Tungkai
- Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah-ke arah perineum ibu untukmonyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah, Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
- Setelah tubuh dan lengan lahir,menelusuran tangan atas berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan kaki,Pegang kedua mata kaki (masukkantelunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki ibu jari dan jari-jari lainnya)
- penanganan bayi baru lahir
- Lakukan Penilaian (selintas) :
- Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernapas tanpa kesulitan?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif?
- Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap lakukanlangkah resusitasi (lanjut. ke langkahresusitasi pada asfiksia bayi lahir).
- Keringkan tubuh bayi keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kedua bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handukbasah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut Ibu.
- Untuk melahirkan plasenta mulailah langkah-langkah untuk penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga.
- Segera sesudah plasenta dikeluarkan periksa terjadinya laserasi dan perkirakanjumlah kehilangan darah.
- Bersihkan perineum dan berikan plasentakepada suami/keluarga Ibu.
- Pastikan agar Ibu dan bayi merasa nyaman.
- Cabit semua kemuan dengan seksama.
- Persalinan yang bersih dan aman
- Menurunnya komplikasi seperti pendarahan post partum, asfiksia neo natorum dan trauma kelahiran.


KALA PENGELUARAN URI
III. KALA III
Pengertian :
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengna lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Input
Proses
Output
· Man
- Bidan
· Material
Pada kala I sudah disiapkan.
· Methode
Manajemen aktif kala III
· Minute
Lama kala III 30 menit
· Money
Paket persalinan normal Rp. 500.000
- Berikan penjelasan pada Ibu tentang sebelum melahirkan tentang prosedur penatalaksanaan aktif persalinan kala III.
- Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
- Beritahu ibu bahwa ia akan disuntikoksitosin agar uterus berkontraksi baik.
- Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksjitosin)
- Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama
- Pemotongan dan pengikatan tali pusat
- Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi\ dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.
- Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
- Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
- Letakkan bayi agar kontak kulit ibu ke kulit bayi
- Letakkan bayi tengkurap di dada ibu,Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.
- Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
- Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu-pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusui dari satu payudara
- Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasilmenyusu
- Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala tiga
- Pindahkan klem pada tali pusat hinggaberjarak 5-10 cm dari vulva
- Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untukmendeteksi. Tangan lain menegangkantali pusat.
- Setelah uterus berkontraksitegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasentatidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan pe-negangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangiprosedur di atas.
- Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.
- Mengeluarkan Plasenta
- Lakukan penegangan dan dorongandorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolongrnenarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)
- Jika tali pusat bertambah panjang,pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta,
- Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menitmenegangkan tali pusat :
- Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
- Lakukan Katerisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
- Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
- Ulangi penegangan tali pusat 15 riienitberikutnya
- Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan plasentamanual
- Saat plasenta muncul di intfoitus vagina,lahirkan plasenta dengan kedua tangan.Pegang dan putar plasenta hingga selaputketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
- Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk melakukaneksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.
- Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
- Segera setelah plasenta dan selaputketuban lahir, lakukan masase uterus,letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakanmelingkar dengan lembut hingga uterusberkontraksi (fundus teraba keras).
- Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15 detikmasase dengan gerakan melingkardengan lembut hingga uterus berkontraksi(fundus teraba keras).
- Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15 detikmasase.
- Menilai perdarahan
- Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaputketuban lengkap dan utuh. Masukkanplasenta ke dalam kantung plastik atau tempat khusus.
- Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukanpenjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan
- Perkirakan jumlah kehilangan darah secara akurat.
- Bersihkan vulva dan perineum dan tutup dengan pembalut dan kain bersih.
- Periksa tanda-tanda vital dan catat semua dengan seksama.
- Menurunkan terjadinya perdarahan yang hilang pada persalinan kala III
- Menurunkan terjadinya atonia uteri
- Menurunkan terjadinya retensio placenta
- Memperpendek waktu persalinan kala III


KALA PEMANTAUAN / PENGAWASAN
IV. KALA IV
Pengertian :
Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam pertama post partum.
Input
Proses
Output
· Man
- Bidan
· Material
Pada kala I sudah disiapkan.
· Methode
Pendekatan asuhan kebidanan
· Minute
2 jam
· Money
Paket persalinan normal Rp. 500.000,-
- melakukan prosedur pasca persalinan
- Celupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%,bilas kedua tangan tersebut dengan air DTTdan keringkan dengan kain yang bersih dan kering.
- Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
- Ajarkan ibu/keluarga cara melakukanmasase uterus dan menilai kontraksi
- Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. Evaluasi
- Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdurahan pervaginam :
- 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
- Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
- setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
- Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,melakukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
- Bersihkan ibu dengan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering diinginkannya
- Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang
- Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.
- Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi
- Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
- celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin0,5% selama 10 menit
- Cuci kedua tangan dengan sabun d,an air mengalir
- Setelah satu jam, lakukan penimbangan /pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan Vitamin KI, Img intramuskular di paha kiri anterolateral
- Setelah satu jam pemberian Vitamin KIberikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterrolateral.
- Letakkan bayi di dalam jangkauan ibn agar sewaktu-waktu bisa disusukan.
- Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu
- Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan :
- Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan.
- Melakukan tindakah yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
- Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernapas dengan baik kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5).
- Dokumentasi
- Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala IV.
- Penggunaan gurita atau stagen harus di tunda hingga 2 jam setelah melahirkan.
- Bantu Ibu membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian.
- Menginformasikan dan mendiskusikan dengan Ibu dan keluarganya tentang bahaya potensial dan tanda-tandanya.
- Pastikan bahwa Ibu dan Keluarga mengetahui bagaimana dan kapan harus meminta pertolongan.
- Jangan meninggalkan Ibu dan bayi sampai mereka dalam keadaan baik dan semua catatan lengkap. Jika ada hal yangmengkhawatirkan pada Ibu dan bayi lakukan rujukan ke puskesmas atau Rumah Sakit.
- Komplikasi segera dideteksi dan di rujuk.
- Penurunan kejadian infeksi pada Ibu dan bayi baru lahir,
-  Penurunan kelahiran akibat perdarahan pasca perslinan
- Pemberian ASI dimulai 1 jam pertama sesudah persalin.
- penurunan kejadian asfiksia neonatorum berat
- penurunan kejadian lahir mati pada kala dua

1.       Standar 1 : Asuhan saat persalinan. Bidan menilai secara tepat bahwa persalina sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai selama proses persalinan.
2.       Standar 2 : Persalinan yang aman. Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap sopan dan asuhan persalinan ibu.
3.       Standar 3 : Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat. Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
4.       Standar 4 : Penanganan Kala II dengan gawat janin melalui episiotomi. Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk mempelancar persalinan.
 Latar belakang
Standarisasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting artinya sebagai salah satu alat yang efektif dan efisien guna menggerakkan kegiatan organisasi, dalam meningkatkan produktifitas dan menjamin mutu produk dan / atau jasa, sehingga dapat mingkatkan daya saing, melindungi konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik keselamatan maupun kesehatannya.(Djoko Wijono, 1999 : 623).
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan perorangan di puskesmas adalah kepuasan pasien. Kepuasan didefinisikan sebagai penilaian pasca konsumsi, bahwa suatu produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen, sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk pembelian ulang produk yang sama. Pengertian produk mencakup barang, jasa, atau campuran antara barang dan jasa. Produk puskesmas adalah jasa pelayanan kesehatan.
Dikemukakan pula tentang standarisasi dan akreditasi pelayanan kesehatan yang merupakan bagian dari kegiatan menjaga mutu pelayanan kesehatan. Meskipun yang ditemukakan sebagian besar adalah standarisasi dan akreditasi rumah sakit, namun apabila lebih dicermati berbagai hal dapat menjadi acuan untuk puskesmas maupun organisasi pelayanan kesehatan lainnya.
Secara umum, untuk menjaga mutu harus memenuhi standar persyaratan minimal dimana ada standar masukan, standar lingkungan, standar proses, dan standar penampilan minimal yaitu menunjuk pada unsur keluaran. Dengan adanya standar – standar ini akan meningkatkan mutu pelayanan.

Previous
Next Post »

Translate