Salam Sehat dan Harmonis

-----

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MANFAAT ASI


BAB I

PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Sebagian besar dari kematian bayi dan anak dinegara berkembang adalah akibat dari keadaan gizi yang tidak baik dan merajalelahnya penyakit infeksi.Akan tetapi banyak ahli kesehatan berpendapat bahwa keadaan gizi yang buruk lebih merupakan penyebab dasar dari tingginya angka kematian bayi dan anak balita dinegara berkembang.Kebiasaan ibu untuk menghentikan pemberrian ASI maupun makanan lain akan memperburuk gizi anak.kejadian gizi buruk dapat dihindari apabila ibu mempunyai pengetahuan cukup tentang cara pemeliharaan gizi ,mengatur makanan lain dan tata cara pemberian ASI serta pemberian makanan pendamping ASI (Moehji,1998,hal.82).
ASI merupakan makanan bayi yang ideal dan cocok untuk pertumbuhan bayi seperti yang dianjurkan Islam dalam Al Qur’an bahwa para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selam 2 tahun penuh. Hal ini sangat beralasan karena ASI mengandung zat-zat dengan kadar yang tepat sesuai kebutuhan ASI kepada bayi mereka.Tetapi banyak ibu yang menghentikan pemberian ASI kepada bayi mereka sebelum waktunya dengan berbagai alasan dimana antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya berbeda.M.Camerun(1971) menyebutkan apabila ASI dihentikan secara dini dan digantikan dengan makanan pengganti yang kebersihannya kurang terjaga ,maka akan sering terkena infeksi atau diare.Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak menderita kurang gizi dan menjadi salah satu penyebab kematian pada anak(G.I.Ibrahim,1986).
Pada penelitian ini peneliti hanya mengadakan penelitian didua desa di wilayah kerja Puskesmas yaitu didesa Wates dan desa Glatik.Peneliti juga membatasi masalah atau objek penelitian hanya pada tingkat pengetahuan ibu terhadap bayi. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tenaga,waktu,dan biaya.Disamping alasan tersebut ,manusia juga mempunyai sifat kasih saying terhadap sesama termasuk pada bayinya.hal ini mendorong penulis untuk mempelajari tentang manfaat ASI bagi bayi juga ibu sendiri.
Hal tersebut diatas mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Manfaat ASI bagi Bayi di Puskesmas Ngoro kab. Mojokerto.          
2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:”Tingkat Pengetahuan Ibu tentang manfaat ASI bagi Bayi”.
3.      Tujuan Penelitian
a.Tujuan Umum
¨Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang manfaat ASI bagi bayi.
b.Tujuan Khusus
¨Mengidentifikasi pengetahuan ibu.
¨Mengidentifikasi manfaat ASI
¨Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentanng manfaat ASI bagi bayi.
4.      Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat diantarannya:
1.Memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat ASI bagi bayi
2.Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya baik bagi peneliti sendiri maupun peneliti lain.







BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengetahuan
1.Pengertian
Pengatahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknnya seseorang (invert behavour).Apabila dalam penerimaan perilaku baru atau adopsi yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positf maka peilaku teersebut akan bersifat lanngsung (Notoatmojo,1998)
2.Komponen Pengetahuan
a. Pengetahuan (C1)
Pengetahuan berkenaan dengan bahan yang telah dipelajari sebelumnya,disebut juga dengan istilah recall (mengingatkan kembali) namun apa yang diketahui hanya sekedar informasi yang diingat saja (sudirman ,1987).Pengetahuan ini menjadi prasarat bagi pemahaman (sudirman,2001).
b.Pemahaman (C2)
Adalah kemampuan memahami arti suatu bahan pelajaran seperti menafsirkan,menjelaskan,dan meringkas tentanng sesuatu (sudirman,1987).
c.Aplikasi (C3)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi baru atau situasi yang konkrit,seperti menerapkan suatu dalil,metode konsep,prinsip atau teori.(sudirman,1987).
d.Analisa (C4)
Adalah kemampuan menguraikan atau menjabarkan sesuatu kedalam komponen atau bagian yang sudah dimengerti (Sudirman ,1987).
e.Sintesis (C5)
Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.Bisa disebut juga suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.


f. Evaluasi (C6)
Evaluasi berkenaan dengan kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membuat penularan sesuatu berdasarkan maksud atau kriteriaa tertentu.

B. ASI
1.Pengertian ASI
ASI (air susu ibu) adalah bahan makanan alamiah bagi bayi yang lahir dengan cukup umur,selama bulan-bulan pertama kehidupan mereka (Ilmu kesehatan anak,1998,hal.267).ASI merupakan bentuk tradisional dan ideal untuk memenuhi gizi anak,biasanya sanggup memenuhi kebutuhan gizi seorang bayi untuk masa hidup 4 sampai 6 bulan pertama.Walaupun bahan makanan tambahan yang diperlukan sudah diperkenalkan ,ASI dapat merupakan sumber lanjutan yang penting bayi.ASI dapat mennnyediakan tiga perempat bagian protein yang dibutuhkan bayi umur 6 sampai 12 bulan dan masih merupakan sumber yang cukup berarti bagi beberapa bulan berikutnya.   
2.Manfaat ASI
Menurut Joan Neilson ASI bermanfaat, baik bagi bayi dan bagi ibu.
Manfaat ASI bagi bayi:
1.      Kolostrum memberikan bayi anda air,protein,lemak,laktosa,mineral,vitamin dan antibody yang akan melindungi dirinnya dari infeksi,teruitama terhadap kuman yang menyebabkan gastroenteritis.Kemungkinan terjadinnya radang tenggorokan kurang dari setengahnya dibandingkan dengan bayi yang menyusu botol.Sedotan yang lama daan kerap setelah persalinan akan akan memberikan banyak kolostrum yang bermanfaat bagi bayi anda.Disamping itu,juga mempercepat pergantian produksi susu dari payudarah yang penuh dan matang. 
2.      ASI benar-benar bergizi sehinngga tidak memerlukan tambahan .Komposisinya juga unik bagi bayi serta akan bervariasi bersamaan dengan pertumbuhannya.ASI mudah dicerna dan langsung terserap .Kekurangan gizi,alergik,kolik,konstipasi,dan obesitaas(kegemukan)tampaknya lebih kecil kemungkinannya menjangkiti bayi yang menyusu ASI.
3.      Saat-saat menyusui berkaitan dengan kenyamanan ,rasa aman,dan lebih bahagia karena bayi akan berhadapan langsung dengan wajah ibu,dan berada dekat dengan ibu sehingga memberikan banyak sentuhan kulit.
4.      Pemberian ASI meyakinkan bayi bahwa berada dalam perawatan seorang yang dapat diandalkan yaitu ibunya.Pada ibunyalah ia melekatkan dirinya. Pengalaman pertama dalam hal mencintai dan dicintai ini  adalah pengalaman dasar bagi perkembangan emosi seorang anak.

Manfaat ASI bagi ibu:
1.      Hisapan awal,kerap,dan terus-menerus menstimulasi hormon yang mengatur produksi dan pelepasan kolostrum selanjutnya adalah ASI. Kontraksi otot rahim juga terbantu untuk kembali pada ukuran pra hamil.Pemberian ASI secara penuh selama paling tidak 6 bulan membantu kembalinya bentuk tubuh ke bentuk semula tanpa menjalankan diet khusus.
2.      Memberikan kepuasan yang besar karena tetap memberikan sesuatu yang dihasilkan  oleh tubuh setelah bayi diluar rahim.Pemberian ASI merupakan bagian tak terpisahkan dari peranan sebagai ibu yang baik.
3.      Makin bayi menghisap ASI,makin banyak pula susu yang ibu hasilkan. Pembuatan susu adalah proses berkelanjutan sebagai tanggapan atas rangsangan hisapan yang kerap.Susu tak pernah terhisap habis,dan kwalitasnya tetap terjaga ,bahkan jika anda tidak makan dengan baik dan tidak merawat diri. Kecuali jika anda membuat diri sendiri kelaparan,kesehatan andalah yang akan terganggu, bukan bayi anda.
4.      Memberikan ASI tak perlu biaya dan menyenangkan. Gabungan dari makanan dan minuman tidak memerlukan persiapan .ASI selalu siap memenuhi kebutuhan,siang,malam,saat bertamu maupun bertamasya.Bayi dapat dibawah serta tanpa banyak repot dan membawa peralatan kecuali popok yang basah dan pada saat-saat bahaya dan darurat ASI dapat menjadi faktor penyelamat bayi anda.
5.      Pemberian ASI secara penuh mempunyai efek kontraseptif tertentu,memperkecil kemungkinan kehamilan walaupun tidak mungkin mencegahnya 100%,maka serbaiknya anda meminta nasehat dokter mengenai pencegahan kehamilan setelah kelahiran anak,sebelum anda melakukan hubungan seksual.

Menurut staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak ,pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu yang melahirkan karena :
1.      ASI yang pertama (kolostrum) mengandung beberapa benda penangkis (antibody) yang dapat mencegah infeksi pada bayi.
2.      Bayi yang minum ASI jarang menderita gastroenteritis
3.      Lemak dan protein ASI mudah diceerna dan diserap secara lengkap dalam saluran pencernaan.ASI merupakan susu yang paling baik untuk pertumbuhan dan tidak mungkin bayi akan menjadi gemuk yang berlebihan karena ASI(obesitas).
4.      Kemungkinan bayi menderita kejang oleh karena hipoksia sangat kecil.Pemberian ASI merupakan satu-satunya jalan yang paling baik untuk mengeratkan hubungan antara ibu dan bayi ,juga ini sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang normal terutama pada bulan – bulan pertama kehidupan.
5.      ASI merupakan susu buatan alami yang lebih baik dari pada susu buatan manapun juga oleh karena mengandung benda penangkis (kolostrum mengandung 15 kali lebih banyak pada ASI),sucihama,segar, murah, tersedia setiap waktu dengan suhu yang baik untuk diminum.

3. Waktu yang Baik dalam Pemberian ASI
Sejak permulaan abad  ke-20 ,banyak dokter dan para ahli kesehatan berpendapat sebaiknya ASI  diberikan sesuai aturan. Dari penelitian yang mencakup sejumlah besar bayi terbukti bahwa bayi yang disusui oleh ibunya setiap kali bayi lapar , menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat Pada  awal abad ke-20 ,dokter-dokter Belanda ,berdasarkan paham yang dianut di Eropa pada masa itu mengajarkan agar bayi disusukan setiap tiga jam sekali .Walaupun bayi menangis karena lapar belum boleh disusui sebelum jarak tiga jam itu terpenuhi. Alasan yang palinng masuk akal dalam penetapan waktu 3 jam itu adalah karena lambung bayi baru akan kosong setelah jangka waktu 3 jam setelah bayi menyusu.
Adapun alasan yang digunakan ,berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan frekuensi pemberian ASI:
1.Jarak waktu menyusui yang terlalu rapat sering menyebabkan bayi tidak dapat menghabiskan semua air susu yang ada pada buah dada ibu.
2.Buah dada yang tidak kosong karena air susu yang tidak terhisap habis akan melemahkan rangsangan terhadap sel-sel yang menghasilkan ASI dalam buah dada ibu,Akibatnya produksi ASI akan cepat menurun sehingga ASI akan habis sebelum waktunnya .
3.Seorang ahli kesehatan anak (stare) menyamakan kebiasaan menyusui yang tidak beraturan itu dengan kebiasaan jajan pada anak-anak.

4. Cara Menyusui yang Baik
Cara menyusui dengan sikap duduk:
1.Jika ibu menyusui dengan sikap duduk,maka ibu harus duduk dengan posisi santai dan tegak .Sebaiknya kursi tidak memakai tempat sandar tangan sehinngga tidak mengganggu.
2.Sebaiknya digunakan ganjal selimut atau bantal dan bayi ditidurkan diatas topangan tangan yang beralaskan selimut atau bantal
3.Tangan ibu disebelah buah dada yang akan disusukan dilipat untuk menopang punggung dan pantat bayi.Tangan yang sebelah lagi memegang buah dada dengan menjepit pangkal areola dengan dua jari telunjuk dan jari tengah.harus selalu dijaga agar apabila sampai daerah areola masuk kedalam mulut bayi dan hidung bayi tidak tertutup buah dada.
4.Upayakan supaya bayi jangan tertidur sewaktu menyusu.
5.Setiaap kali habis  menyusu bayi ditempatkan pada bahu kiri ibu dengan menyandarkan dada bayi pada bahu ibu,sambil mengurut-urut bagian punggung bayi untuk mengeluarkan udara.

Cara menyusui bayi dengan sikap berbaring:
1.      Ibu berbaring miring pada sebelah buah dada yang akan disusukan .Punnggung ibu dapat diganjal dengan bantal.
2.      Lengan ibu sebelah buah dada yang disusukan merapatkan bayi ketubuh ibu dengan jalan menopang leher ,punggung dan pantat bayi.
3.      Tangan ibu sebelahnya membantu memaksukkan papilamamae kedaalam mulut bayi dengan jalan menjepitnya dengan jari telunjuk dan jari tengah.
4.      Upayakan agar bayi dan ibu tidak tertidur sewaktu menyusui.

C.Penyapihan
Penyapihan adalah masa dihentikannya pemberian ASI kepada bayi.Masa ini adalah masa yang sangat kritis bagi bayi.Usaha penyapihan harus dirintis sejak bayi berusia 4 bulan dengan jalan memperkenalkan bayi dengan makanan lain sebagai pendamping ASI.Mencapai usia 9 bulan,bayi sudah harus dikenalkan dengan makanan sapihan .
Ada 4 hal yang menentukan keadaan kesehatan dan kebahagiaan hidup bayi setelah disapih,yaitu:
1.            Lingkungan disekeliling kehidupan bayi itu.kasih saying,rasa aman dan tentram,keakraban dan terlindung terhadap kemungkinan infeksi.
2.            Lamanya anak menerima ASI dari ibu.
3.            Cara menyapihan apakah berangsur perlahan-lahan ataukah mendadak.
4.            kualitas dan kuantitas makanan sapihan.


KERANGKA KONSEP PENELITIAN

























Dampak bagi bayi
 











Perilaku menyusui
 





Cara menyusui dan waktu menyusui
 








 


















Penyapihan dini
 

Dampak bagi bayi
 








: Variabel yang diteliti
 

 






BAB III
METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian
         Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptip yaitu suatu penelitian yang menggambarkan sifat atau karakteristik individu atau kelompok,keadaan gejala dari masyarakat atau populasi tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang dalam tentang hal yang menjadi objek sasaran(Sugoyono,1998).
B. Populasi dan Sampel
1.      Populasi 
            Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dan ibu menyusui bayi,dengan jumlah 30 orang ibu dari 2 desa wilayah kerja Puskesmas Ngoro yaitu desa yaitu desa Wates dan desa Glatik.
2. Sampel
Diambil dari populasi yang ada,dengan tehnik total sampling ,dengan jumlah sampel 30 orang .Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.(Arikunto,1998) .
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.      Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan atau dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngoro yaitu didesa wates dan desa Glatik.
  
2.      Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan atau dilakukan pada bulan November 2003 minggu terakhir.
D. Varibel dan Subvariabel

 1    Variabel
variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian (Arikunto,1998).Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu dan manfaat ASI bagi bayi.
2.   Subvariabel
Dalam penelitian ini yang menjadi subvariabel adalah :
a.       Pengetahuan
b.      Manfaat ASI bagi bayi dan ibu
c.       Waktu yang tepat untuk menyusui
d.      Cara menyusui yang baik
e.       Penyapihan

E.   Definisi Konseptual dan Operasional dari sub variable
1.Pengetahuan
Defenisi konseptual:
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu ,terjadi setelah orang melakukan penginderaan objek tertentu,yaitu dengan melihat,mendengar,mencium,merabah atau merasakan.(Notoatmojo,1996).
Definisi Operasioanal:
Yaitu pengetahuan ibu tentang manfaat ASI bagi bayi,dimana pengetahuan ibu tersebut sangatlah penting demi terpeliharannya gizi bayi.
2.Manfaat ASI
Definisi Konseptual:
Manfaat ASI yaitu kegunaan ASI bagi bayi sebagai bahan pangan dan minuman untuk bayi (Sajogyo,1986).
Definisi Operasioanal:
Yaitu kegunaan dari ASI tersebut terhadap pertumbuhan bayi.ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehungga menjadikan bayi sehat dan cerdas.
3.Waktu yang tepat untuk menyusui
Definisi Konseptual:
Yaitu saat yang tepat dimana bayi dapat  menyusu dengan tenang dan nyaman(Sjahmen Moehji,1988).

Definisi Operasional:
Waktu yang tepat untuk menyusui bayi yaitu waktu dimana setiap kali bayi lapar,karena hal ini dapat meningkatkan kenaikan berat badan bayi.
4.Cara menyusui yang baik
Definisi Konseptual:
Yaitu Proses atau sikap seorang ibu dalam menyusui bayi yang harus dipahami dan dikuasai oleh ibu (Sjahmien Moehji,1988).

Definisi operasioal:
Cara atau sikap ibu dalam menyusui bayinya ada dua cara yaitu dengan sikap duduk dan sikap berbaring.
5.Penyapihan
Definisi konseptual:
Pemberhentian pemberian ASI kepada bayi sewaktu bayi berusia antara 6 bulan sampai 9 bulan (Moehji,1989:70)
Definisi Operasioanalnya:
Tindakan yang dilakukan oleh para ibu untuk menghentikan pemberian ASI kepada bayi mereka dengan bermacam-macam faktor yang berasal dari luar diri ibu yang menjadi penyebab para ibu melakukan penyapihan.

F.Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian maka peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data berupa angket,wawancara dan observasi. Penyusunan instrumen dimulai dengan membuat angkat dan dilanjutkan dengan membuat butir soal. Kemudian instrumen diujicobakan untuk perbaikan sesuai yang diperoleh.
1.      Angket
Bentuk angket berupa pertanyan atu kuesioner dengan pilihan tertutup dan semi terbuka,dengan option jawaban yang telah disediakan yaitu pilihan a,b,dan

c.Alasan peneliti memilih angket sebagai tehnik pengumpulan data adalah:
1.      Mudah dilakukan
2.      waktu yang digunakan relatif lebih singkat
3.      dapat dilakukan serentak dan banyak responden
4.      Tidak memerlukan kehadiran peneliti
5.      Responden lebih bebas menjawab dengan jawaban sesuai responden.
2.      Wawancara
Wawancara yang banyak digunakan adalah wawancara terstruktur yang dilakukan oleh peneliti dengan  membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci sehingga peneliti tinggal memberikan tanda silang pada pilihan jawaban yang telah diberikan.
G. Prosedur Dan Jadwal Penelitian
1.      Tahap persiapan
Meliputi pengajuan judul,studi pendahuluan, mencari literatur,penyusunan seminar proposal dan administrasi penelitian.
2.      Tahap pelaksanaan
Meliputi uji coba instrumen dan perbaikannya, pengambilan data dan pengolahannya.
3.      Tahap evaluasi
Meliputi penulisan hasil penelitian dan luar sidang.
H. Tehnik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul kemudian ditabulasikan dan dikelompokkan dengan subvaribel yang diteliti,jawaban seluruh responden dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor tertinggi lalu dikalikan 100 % dan hasilnya berupa persentase. Rumusan yang digunakan adalah:


Sp
 
 
Sm
 
N  =              x  100%



Keterangan:
N   =  nilai yang didapat
Sp  =  Skor yang didapat
Sm =  Skor yang diharapkan
(Arikunto,1998)
Hasil data dalam bentuk presentasi diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria kualitatif untuk setiap subvariabel yaitu:
100%            :  seluruhnya
76%-49%     :  hampir seluruhnya
551%-75%   :  sebagian besar
50%              :  setengahnya
26%-49%     :  hampir setengahnya
1%-25%       :  sebagian kecil
0%                :  tidak satupun 
                   













Previous
Next Post »

Translate