Salam Sehat dan Harmonis

-----

MAKALAH ASKEB IV MYOMETRITIS


Makalah Askeb IV Patologi
“Asuhan Kebidanan Pada Radang Genetalia Interna” (Myometritis)

Oleh :
Kelompok 10
1.      Attic Fitrian               (2010.0661.000)
2.      Marina Legita            (2010.0661.075)
3.      Munawaro                 (2010.0661079)



PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012

KATA PENGANTAR
   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Radang Genetalia Interna (MYOMETRITIS) ” tepat pada waktunya.
Penulis  menyadari sepenuhnya, bahwa terselesainya makalah ini adalah berkat kerja sama yang baik dari berbagai pihak, terutama bimbingan, arahan dan motivasi dari dosen pengajar.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat :
1.      Ketua Progam Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
2.      Tim Pengajar Asuhan Kebidanan IV (Patologi) Progam Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
3.      Semua pihak yang banyak membantu dalam memberikan dukungan selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Selanjutnya, semoga makalah ini dapat diterima untuk dapatnya digunakan sebagai dasar dalam melakukan penelitian.


Surabaya, 03 Mei 2012


Penyusun



DAFTAR ISI
Judul .........................................................................................................................      i
Kata Pengantar .........................................................................................................      ii
Daftar Isi ...................................................................................................................      iii
BAB I      : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..…..      1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………     1
1.3 Tujuan …………………………………………………………….      1
BAB II    : TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Myometritis……………………………………………      2
2.2  Klasifikasi.…………………………………………………………     2
2.3  Faktor Predisposisi...………………………………………………      3
2.4  Gejala – gejala…..…………………………………………………      3
2.5  Komplikasi……...…………………………………………………      3
2.6  Penatalaksanaan.………………………………………………….       3
2.7  Manajemen…………..……………………………………………       4
BAB III   : Asuhan Kebidanan Patologi Pada Radang Genetalia Interna…………      5
BAB IV   : PENUTUP
4.1  Kesimpulan ………………………………………………………..     12
4.2  Saran ………………………………………………………………     12
Daftar Pustaka ..........................................................................................................      13
Lampiran : Soal – soal Myometritis………………………………………………..      14








BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
           Pada wanita terdapat hubungan dari dunia luar dengan rongga peritonum melalui vulva, vagina, uterus dan tuba fallopii. Untuk mencegah terjadinya infeksi dari luar dan untuk menjaga jangan sampai infeksi meluas, masing – masing alat traktus genitalis memiliki mekanisme pertahanan.
           Radang atau infeksi pada alat – alat genetalia dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita, atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas, atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit akut juga bisa menjadi menahun, atau penyakit dari permulaan sudah menahun.
           Infeksi pada uterus menjalar ke tuba Fallopii dan rongga peritonium melalui 2 jalan. Pada gonorhea penyakit menjalar dari endometrium, sedang infeksi puerperal kuman – kuman dari uterus melalui darah dan limfe menuju parametrium, tuba, ovarium dan rongga peritonium.
           Pada makalah ini akan dibahas mengenai miometritis atau radang miometrium yang merupakan kelanjutan dari penyakit endometritis beserta dengan penanganannya.

1.2     Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian dari myometritis?
2.   Sebutkan klasifikasi myometritis ?
3.   Sebutkan faktor predisposisi myometritis ?
4.   Sebutkan gejala yang timbul pada myometritis ?
5.   Apa Komplikasi yang terjadi pada myometritis ?
6.   Jelaskan penatalaksanaan dari myometritis ?

1.3     Tujuan
           Agar penulis dapat mengerti dan paham tentang Asuhan kebidanan pada infeksi radang genetalia interna, khususnya tentang miometritis beserta dengan penatalaksanaannya.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1     Pengertian Myometritis
        Miometritis / Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

2.2     Klasifikasi
a.       Metritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
b.      Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :
1)      Abses pelvik
2)      Peritonitis
3)      Syok septic
4)      Dispareunia
5)      Trombosis vena yang dalam
6)      Emboli pulmonal
7)      Infeksi pelvik yang menahun
8)      Penyumbatan tuba dan infertilitas

2.3     Faktor Predisposisi
a.    Infeksi abortus dan partus
b.   Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
c.    Infeksi post curettage

2.4     Gejala – gejala
a.    Demam
b.   Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau
c.    Sakit pinggang
d.   Nyeri abdomen
e.    Nyeri saat berhubungan seksual
f.    Nyeri di daerah pelvic
g.   Nyeri di punggung kaki (betis)
h.   Gangguan kesuburan
i.     Gangguan buang air besar (sembelit atau kembung)

2.5     Komplikasi
        Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
a.       Parametritis (infeksi sekitar rahim)
b.      Salpingitis (infeksi saluran otot)
c.        Ooforitis (infeksi indung telur)
d.       Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

2.6     Penatalaksanaan
        Terapi miometritis :
a.    Antibiotika spektrum luas
·         Ampisilin 2 g iv / 6 jam
·         Gentamisin 5 mg kgbb
·         Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
b.      Profilaksi antitetanus
         

2.7     Manajemen
        -Antibiotik kombinasi
        -Transfusi jika diperlukan





























BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M, UMUR 29 TAHUN, P1A1,
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI MIOMETRITIS

I.      SUBYEKTIF
Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2012
Tempat          : BPS Bidan Ny. Wigati
Pukul             : 10.00 WIB

1.      Identitas
      Nama                  : Ny. M                                    Nama               : Tn. E
      Umur                  : 29 tahun                                Umur               : 31 tahun
      Agama                : Islam                                                 Agama             : Islam
      Pendidikan         : SMP                                      Pendidikan      : SMA
      Pekerjaan            : IRT                                        Pekerjaan         : Swasta
      Suku/Bangsa      : Jawa                                      Suku/Bangsa   : Jawa
      Alamat               : Jl. Campus no.120                 Alamat                        : Jl. Campus no120                                                     Purwokerto                                                     Purwokerto

2.      Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri peut tanpa ditekan, keputihan yang berbau busuk sejak 2 minggu yang lalu, keluar darah dari kemaluan di luar siklus haid, demam 5 hari yang lalu, serta merasa perut tambah membesar.

3.      Riwayat Obstetri
      Menarche           : 14 tahun
      Siklus                 : tidak teratur
      Banyak               : 3-4x ganti pembalut/hari
      Lama                  : tidak teratur
      Warna                 : merah kehitaman
      Sifat                   : Encer
      Bau                     : khas
      Dismenorhea      : tidak

4.      Riwayat Obstetri Yang Lalu
No.
Suami ke-
Anak Ke-
Kehamilan
Persalinan
Anak
KB
Usia
Penyu
Lit
Peno
Long
Jenis
Penyu
lit
jenis
BB
Hidup
Mati
Lama meneteki

1.


2.

3.        

4.

1


Abortus



1

37 mgg

12mgg

Tdk ada

Bidan


Dr. obgyn

Spt


currettage

Tdk ada

Laki-laki



2900



3 thn



hidup

6bln




IUD

5.      Pola Kesehatan Fungsional
a.       Pola Nutrisi
-          Makan : 2x/hari, porsi sedang, dengan nasi dan lauk.
-          Minum : 6 gelas/hari, air putih, teh manis
b.      Pola Eliminasi
-          BAK : 4x/hari, warna kuning jernih, konsistensi cair
-          BAB : 1x/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek
c.       Pola Aktivitas
      Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci dan memasak.
d.      Pola Istirahat
-          Tidur siang : 1 jam
-          Tidur malam : 7 jam
e.       Pola Seksual : 1x/ minggu
f.       Pola Hygiene
-          mandi : 2x/hari
-          keramas : 3x/minggu
-          gosok gigi : 2x/hari
-          ganti baju : 2x/hari
g.      Pola Hidup Sehat
      Ibu tidak mengonsumsi alkohol, rokok, jamu-jamuan dan obat-obat terlarang
h.      Pola Psikososial
hubungan ibu dengan suami harmonis, suami selalu memberikan support kepada istrinya. Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin baik.
i.        Pola spiritual
Ibu merasa aktivitas ibadahnya terganggu karena sering mengalami perdarahan di luar siklus haid.

6.      Riwayat Kesehatan
a.      Riwayat kesehatan yang lalu
         Ibu tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya (sebelum hamil anak ke-2). Ibu tidak pernah menderita hipertensi, jantung, DM, PMS dan penyakit menular maupun menurun lainnya.
b.      Riwayat kesehatan sekarang
         Ibu tidak sedang menderita penyakit DM, hipertensi, jantung, PMS dan penyakit menular dan menurun lainnya.
c.       Riwayat kesehatan keluarga
         Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit DM, hipertensi, jantung, PMS dan penyakit menular maupun menurun lainnya.

7.      Riwayat perkawinan
Istri                                             Suami
Nikah berapa kali : 1x                Nikah berapa kali : 1x
Lamanya : 4 tahun                     Lamanya : 4 tahun
Umur menikah : 25 tahun          Umur menikah : 27 tahun
8.      Riwayat KB
Post abortus ibu langsung menggunakan KB IUD dan sudah menggunakan KB IUD selama kurang lebih 3 bulan.

II.      OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
-          Keadaan Umum             : Baik
-          Kesadaran                      : Composmentis
-          TD                                  : 100/70 mmHg
-          Respirasi                         : 22x/menit
-          Nadi                               : 100x/menit
-          Suhu                               : 38,5° C
-          BB                                  : 52 Kg
-          TB                                  : 156 cm

2.      Pemeriksaan Fisik
-    Kepala                         : rambut hitam, keriting, tidak rontok, bersih.
-    Mata                            : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
-    Hidung                        : tidak ada polip, tidak ada secret.
-    Mulut dan gigi                        : bibir pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries.
-    Telinga                        : simetris, tidak ada serumen.
-    Leher                           : ada pembesaran kelenjar limfe (karena adanya infeksi)
-    Ketiak                         : tidak ada benjolan/ massa.
-    Dada/Payudara           : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, tidak ada pengeluaran.
-    Abdomen                    : ada pembesaran, tidak ada luka bekas operasi, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah.
-    Punggung                    : terdapat nyeri tekan pada pinggang.
-    Ekstremitas atas          : akral hangat, tidak oedema.
-    Ekstremitas Bawah     : tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada tanda kemerahan.
-    Genetalia                     : terdapat flour albus, kental, dan berbau busuk
-    Anus                            : tidak hemoroid.

3.      Pemeriksaan penunjang
a.       USG di dapatkan pembengkakan pada uterus
b.      pemeriksaan darah lengkap
      leukosit 9500 m3
     Hb : 10,5gr%

III.      ASSESMENT
1.      Interpretasi Data Dasar
a.       Diagnosa      : Ny. M, umur 29 tahun, P1A1, dengan suspect miometritis.
b.      Masalah        :
-          Demam
-          nyeri tekan perut bagian bawah
-          sakit pinggang
-          Pengeluaran pervaginam yang abnormal
c.       Kebutuhan   :
-          Dukungan emosi
-          Kebutuhan rasa nyaman
-          Kebutuhan mobilisasi
-          Kebutuhan relaksasi
2.      Antisipasi terhadap diagnosa/masalah potensial
      Potensial terjadi perluasan peradangan pada daerah sekitarnya yaitu parametritis dan salpingitis.

3.      Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi/rujukan
Kolaborasi dan rujukan: pengobatan serta penatalaksanaan lebih lanjut dengan spesialis Obgin.

IV.      PLANNING
1.      Intervensi
1)      Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ ibu mengerti tentang kondisi kesehatannya
2)      Jelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya.
R/ ibu mengerti tentang penyakit yang kemungkinan dideritanya
3)      Berikan dukungan emosional kepada ibu
R/ ibu mendapat dukungan
4)      Berikan ibu tablet penambah darah.
R/ memperbaiki kondisi umum ibu
5)      Minta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan
R/ penanganan lebih lanjut

2.      Implementasi
1)      Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap dirinya.
2)      Menjelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya.
3)      Memberikan dukungan emosional kepada ibu agar ibu tenang dan dapat menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.
4)      Memberikan ibu tablet penambah darah untuk memperbaiki kadar haemoglobinnya.
5)      Meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan.



3.      Evaluasi
      Tanggal : 28 April 2012
      Jam         : 11. 00 WIB
S             :Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.
e/ Ibu telah mengerti tentang kondisi kesehatannya.
O                        : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan.
e/ Ibu menganguk tanda mengerti.
A            : Ny. M, umur 29 tahun, P1A1, dengan suspect miometritis
P             : Mendampingi ibu saat dilakukannya rujukan.




BAB IV
PENUTUP
4.1     Kesimpulan
     Miometritis / Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.
     Miometritis dapat disebabkan oleh Infeksi abortus dan partus, Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim dan Infeksi post curettage.
            Terapi yang dapat diberikan pada penderita miometritis :
·         Antibiotika spektrum luas
-    Ampisilin 2 g iv / 6 jam
-    Gentamisin 5 mg kgbb
-    Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
·         Profilaksi antitetanus
                     Evakuasi sisa hasil konsepsi
         
4.2     Saran
Sebagai seorang bidan dalam menangani miometritis, sebaiknya melakukan tindakan segera yaitu dengan merujuk ketempat yang memiliki fasilitas lengkap.












DAFTAR PUSTAKA

http://giethedoctor.blogspot.com/2010/04/askeb-miometritis.html
Posted in on Rabu, 14 Oktober 2009 03:22 by Ranuyoso™

























LAMPIRAN
SOAL – SOAL MYOMETRITIS

1.      Infeksi yang terjadi pada uterus yang merupakan penyebab terbesar terjadinya kematian yang terjadi pada seorang ibu postpartum adalah pengertian dari…..
a.       Endometriosis
b.      Salpingitis
c.       Adneksitis
d.      Miometritis
e.       Pelviksitis

2.      seorang ibu mengeluh perutnya membesar, nyeri pada pinggang dan mengalami keputihan yang berwarna dan berbau. Menurut klasifikasinya termasuk apa…..
a.       metritis
b.      metritis kronik
c.       metritis akuta
d.      metritis tuba
e.       semua salah

3.      Berikut adalah komplikasi yang terjadi pada myometritis kecuali…
a.       Serviksitis
b.      Parametritis
c.       Salpingitis
d.      Ooforitis
e.       Abses tuba dan indung telur

4.      Faktor penyebab terjadinya myometritis adalah kecuali….
a.       Infeksi abortus dan partus
b.      Penggunaan AKDR
c.       Penggunaan KB Pil
d.      Infeksi post curettage
e.       Semua benar
5.      Berikut adalah gejala yang timbul pada myometritis adalah. . .
a.       Mual, anoreksia, nyeri pinggang
b.      Mual, haid lama, nyeri perut
c.       Demam, keputihan, sakit kepala, nyeri perut
d.      Demam, keputihan, sakit kepala, sakit pinggang
e.       Demam, lochea berbau, sakit pinggang, nyeri perut

6.      Sebagai bidan apa yang anda lakukan pada pasien dengan myometritis?
a.       Pasang infus dan memberikan terapi obat
b.      Pasang infus dan terapi asam mefenamat rawat di BPS
c.       Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan dan mendampingi merujuk
d.      Ditangani sendiri sampai pasien sembuh
e.       Memberikan antibiotik, dan menyuruh kembali lagi jika ada keluhan

7.      Menurut klasifikasinya myometritis sebagai berikut. . . .
1.      Metritis akuta
2.      Metritis congenital
3.      Metritis kronik
4.      Metritis jinak
(B)

8.      Pada siapa saja myometritis bisa terjadi. . .
1.      Usia produktif
2.      Post curettage
3.      Menarce
4.      Infeksi postpartum
(C)

9.      Terapi apa yang diberikasn pada myometritis. . .
a.       Ampisilin 2 g iv / 6 jam
b.      Gentamisin 5 mg kgbb
c.       Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
d.      Profilaksi antitetanus
e.       Semua benar

10.  Jika pengobatan terlambat dan kurang adekuat pada metritis akut maka akan timbul terjadinya kecuali. . . .
a.       Abses pelvic, Peritonitis, Syok septic, dan infertil
b.      Dispareunia, abses pelvic, infertile dan tumor jinak
c.       Trombosis vena yang dalam dan Emboli pulmonal
d.      Infeksi pelvik yang menahun dan dispareunia
e.       Penyumbatan tuba dan infertilitas

Makalah Askeb IV Patologi
“Asuhan Kebidanan Pada Radang Genetalia Interna” (Myometritis)

Oleh :
Kelompok 10
1.      Attic Fitrian               (2010.0661.000)
2.      Marina Legita            (2010.0661.075)
3.      Munawaro                 (2010.0661079)



PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012

KATA PENGANTAR
   Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Radang Genetalia Interna (MYOMETRITIS) ” tepat pada waktunya.
Penulis  menyadari sepenuhnya, bahwa terselesainya makalah ini adalah berkat kerja sama yang baik dari berbagai pihak, terutama bimbingan, arahan dan motivasi dari dosen pengajar.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat :
1.      Ketua Progam Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
2.      Tim Pengajar Asuhan Kebidanan IV (Patologi) Progam Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
3.      Semua pihak yang banyak membantu dalam memberikan dukungan selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Selanjutnya, semoga makalah ini dapat diterima untuk dapatnya digunakan sebagai dasar dalam melakukan penelitian.


Surabaya, 03 Mei 2012


Penyusun



DAFTAR ISI
Judul .........................................................................................................................      i
Kata Pengantar .........................................................................................................      ii
Daftar Isi ...................................................................................................................      iii
BAB I      : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..…..      1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………     1
1.3 Tujuan …………………………………………………………….      1
BAB II    : TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Myometritis……………………………………………      2
2.2  Klasifikasi.…………………………………………………………     2
2.3  Faktor Predisposisi...………………………………………………      3
2.4  Gejala – gejala…..…………………………………………………      3
2.5  Komplikasi……...…………………………………………………      3
2.6  Penatalaksanaan.………………………………………………….       3
2.7  Manajemen…………..……………………………………………       4
BAB III   : Asuhan Kebidanan Patologi Pada Radang Genetalia Interna…………      5
BAB IV   : PENUTUP
4.1  Kesimpulan ………………………………………………………..     12
4.2  Saran ………………………………………………………………     12
Daftar Pustaka ..........................................................................................................      13
Lampiran : Soal – soal Myometritis………………………………………………..      14








BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
           Pada wanita terdapat hubungan dari dunia luar dengan rongga peritonum melalui vulva, vagina, uterus dan tuba fallopii. Untuk mencegah terjadinya infeksi dari luar dan untuk menjaga jangan sampai infeksi meluas, masing – masing alat traktus genitalis memiliki mekanisme pertahanan.
           Radang atau infeksi pada alat – alat genetalia dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita, atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas, atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit akut juga bisa menjadi menahun, atau penyakit dari permulaan sudah menahun.
           Infeksi pada uterus menjalar ke tuba Fallopii dan rongga peritonium melalui 2 jalan. Pada gonorhea penyakit menjalar dari endometrium, sedang infeksi puerperal kuman – kuman dari uterus melalui darah dan limfe menuju parametrium, tuba, ovarium dan rongga peritonium.
           Pada makalah ini akan dibahas mengenai miometritis atau radang miometrium yang merupakan kelanjutan dari penyakit endometritis beserta dengan penanganannya.

1.2     Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian dari myometritis?
2.   Sebutkan klasifikasi myometritis ?
3.   Sebutkan faktor predisposisi myometritis ?
4.   Sebutkan gejala yang timbul pada myometritis ?
5.   Apa Komplikasi yang terjadi pada myometritis ?
6.   Jelaskan penatalaksanaan dari myometritis ?

1.3     Tujuan
           Agar penulis dapat mengerti dan paham tentang Asuhan kebidanan pada infeksi radang genetalia interna, khususnya tentang miometritis beserta dengan penatalaksanaannya.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1     Pengertian Myometritis
        Miometritis / Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

2.2     Klasifikasi
a.       Metritis akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
b.      Metritis Kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi :
1)      Abses pelvik
2)      Peritonitis
3)      Syok septic
4)      Dispareunia
5)      Trombosis vena yang dalam
6)      Emboli pulmonal
7)      Infeksi pelvik yang menahun
8)      Penyumbatan tuba dan infertilitas

2.3     Faktor Predisposisi
a.    Infeksi abortus dan partus
b.   Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim
c.    Infeksi post curettage

2.4     Gejala – gejala
a.    Demam
b.   Keluar lochea berbau / purulent, keputihan yang berbau
c.    Sakit pinggang
d.   Nyeri abdomen
e.    Nyeri saat berhubungan seksual
f.    Nyeri di daerah pelvic
g.   Nyeri di punggung kaki (betis)
h.   Gangguan kesuburan
i.     Gangguan buang air besar (sembelit atau kembung)

2.5     Komplikasi
        Dapat terjadi penyebaran ke jaringan sekitarnya seperti:
a.       Parametritis (infeksi sekitar rahim)
b.      Salpingitis (infeksi saluran otot)
c.        Ooforitis (infeksi indung telur)
d.       Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

2.6     Penatalaksanaan
        Terapi miometritis :
a.    Antibiotika spektrum luas
·         Ampisilin 2 g iv / 6 jam
·         Gentamisin 5 mg kgbb
·         Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
b.      Profilaksi antitetanus
         

2.7     Manajemen
        -Antibiotik kombinasi
        -Transfusi jika diperlukan





























BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M, UMUR 29 TAHUN, P1A1,
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI MIOMETRITIS

I.      SUBYEKTIF
Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2012
Tempat          : BPS Bidan Ny. Wigati
Pukul             : 10.00 WIB

1.      Identitas
      Nama                  : Ny. M                                    Nama               : Tn. E
      Umur                  : 29 tahun                                Umur               : 31 tahun
      Agama                : Islam                                                 Agama             : Islam
      Pendidikan         : SMP                                      Pendidikan      : SMA
      Pekerjaan            : IRT                                        Pekerjaan         : Swasta
      Suku/Bangsa      : Jawa                                      Suku/Bangsa   : Jawa
      Alamat               : Jl. Campus no.120                 Alamat                        : Jl. Campus no120                                                     Purwokerto                                                     Purwokerto

2.      Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri peut tanpa ditekan, keputihan yang berbau busuk sejak 2 minggu yang lalu, keluar darah dari kemaluan di luar siklus haid, demam 5 hari yang lalu, serta merasa perut tambah membesar.

3.      Riwayat Obstetri
      Menarche           : 14 tahun
      Siklus                 : tidak teratur
      Banyak               : 3-4x ganti pembalut/hari
      Lama                  : tidak teratur
      Warna                 : merah kehitaman
      Sifat                   : Encer
      Bau                     : khas
      Dismenorhea      : tidak

4.      Riwayat Obstetri Yang Lalu
No.
Suami ke-
Anak Ke-
Kehamilan
Persalinan
Anak
KB
Usia
Penyu
Lit
Peno
Long
Jenis
Penyu
lit
jenis
BB
Hidup
Mati
Lama meneteki

1.


2.

3.        

4.

1


Abortus



1

37 mgg

12mgg

Tdk ada

Bidan


Dr. obgyn

Spt


currettage

Tdk ada

Laki-laki



2900



3 thn



hidup

6bln




IUD

5.      Pola Kesehatan Fungsional
a.       Pola Nutrisi
-          Makan : 2x/hari, porsi sedang, dengan nasi dan lauk.
-          Minum : 6 gelas/hari, air putih, teh manis
b.      Pola Eliminasi
-          BAK : 4x/hari, warna kuning jernih, konsistensi cair
-          BAB : 1x/hari, warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek
c.       Pola Aktivitas
      Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci dan memasak.
d.      Pola Istirahat
-          Tidur siang : 1 jam
-          Tidur malam : 7 jam
e.       Pola Seksual : 1x/ minggu
f.       Pola Hygiene
-          mandi : 2x/hari
-          keramas : 3x/minggu
-          gosok gigi : 2x/hari
-          ganti baju : 2x/hari
g.      Pola Hidup Sehat
      Ibu tidak mengonsumsi alkohol, rokok, jamu-jamuan dan obat-obat terlarang
h.      Pola Psikososial
hubungan ibu dengan suami harmonis, suami selalu memberikan support kepada istrinya. Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin baik.
i.        Pola spiritual
Ibu merasa aktivitas ibadahnya terganggu karena sering mengalami perdarahan di luar siklus haid.

6.      Riwayat Kesehatan
a.      Riwayat kesehatan yang lalu
         Ibu tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya (sebelum hamil anak ke-2). Ibu tidak pernah menderita hipertensi, jantung, DM, PMS dan penyakit menular maupun menurun lainnya.
b.      Riwayat kesehatan sekarang
         Ibu tidak sedang menderita penyakit DM, hipertensi, jantung, PMS dan penyakit menular dan menurun lainnya.
c.       Riwayat kesehatan keluarga
         Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit DM, hipertensi, jantung, PMS dan penyakit menular maupun menurun lainnya.

7.      Riwayat perkawinan
Istri                                             Suami
Nikah berapa kali : 1x                Nikah berapa kali : 1x
Lamanya : 4 tahun                     Lamanya : 4 tahun
Umur menikah : 25 tahun          Umur menikah : 27 tahun
8.      Riwayat KB
Post abortus ibu langsung menggunakan KB IUD dan sudah menggunakan KB IUD selama kurang lebih 3 bulan.

II.      OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
-          Keadaan Umum             : Baik
-          Kesadaran                      : Composmentis
-          TD                                  : 100/70 mmHg
-          Respirasi                         : 22x/menit
-          Nadi                               : 100x/menit
-          Suhu                               : 38,5° C
-          BB                                  : 52 Kg
-          TB                                  : 156 cm

2.      Pemeriksaan Fisik
-    Kepala                         : rambut hitam, keriting, tidak rontok, bersih.
-    Mata                            : conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
-    Hidung                        : tidak ada polip, tidak ada secret.
-    Mulut dan gigi                        : bibir pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries.
-    Telinga                        : simetris, tidak ada serumen.
-    Leher                           : ada pembesaran kelenjar limfe (karena adanya infeksi)
-    Ketiak                         : tidak ada benjolan/ massa.
-    Dada/Payudara           : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, tidak ada pengeluaran.
-    Abdomen                    : ada pembesaran, tidak ada luka bekas operasi, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah.
-    Punggung                    : terdapat nyeri tekan pada pinggang.
-    Ekstremitas atas          : akral hangat, tidak oedema.
-    Ekstremitas Bawah     : tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak ada tanda kemerahan.
-    Genetalia                     : terdapat flour albus, kental, dan berbau busuk
-    Anus                            : tidak hemoroid.

3.      Pemeriksaan penunjang
a.       USG di dapatkan pembengkakan pada uterus
b.      pemeriksaan darah lengkap
      leukosit 9500 m3
     Hb : 10,5gr%

III.      ASSESMENT
1.      Interpretasi Data Dasar
a.       Diagnosa      : Ny. M, umur 29 tahun, P1A1, dengan suspect miometritis.
b.      Masalah        :
-          Demam
-          nyeri tekan perut bagian bawah
-          sakit pinggang
-          Pengeluaran pervaginam yang abnormal
c.       Kebutuhan   :
-          Dukungan emosi
-          Kebutuhan rasa nyaman
-          Kebutuhan mobilisasi
-          Kebutuhan relaksasi
2.      Antisipasi terhadap diagnosa/masalah potensial
      Potensial terjadi perluasan peradangan pada daerah sekitarnya yaitu parametritis dan salpingitis.

3.      Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi/rujukan
Kolaborasi dan rujukan: pengobatan serta penatalaksanaan lebih lanjut dengan spesialis Obgin.

IV.      PLANNING
1.      Intervensi
1)      Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ ibu mengerti tentang kondisi kesehatannya
2)      Jelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya.
R/ ibu mengerti tentang penyakit yang kemungkinan dideritanya
3)      Berikan dukungan emosional kepada ibu
R/ ibu mendapat dukungan
4)      Berikan ibu tablet penambah darah.
R/ memperbaiki kondisi umum ibu
5)      Minta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan
R/ penanganan lebih lanjut

2.      Implementasi
1)      Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap dirinya.
2)      Menjelaskan kepada ibu tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya.
3)      Memberikan dukungan emosional kepada ibu agar ibu tenang dan dapat menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya.
4)      Memberikan ibu tablet penambah darah untuk memperbaiki kadar haemoglobinnya.
5)      Meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk dilakukannya rujukan.



3.      Evaluasi
      Tanggal : 28 April 2012
      Jam         : 11. 00 WIB
S             :Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.
e/ Ibu telah mengerti tentang kondisi kesehatannya.
O                        : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan.
e/ Ibu menganguk tanda mengerti.
A            : Ny. M, umur 29 tahun, P1A1, dengan suspect miometritis
P             : Mendampingi ibu saat dilakukannya rujukan.




BAB IV
PENUTUP
4.1     Kesimpulan
     Miometritis / Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.
     Miometritis dapat disebabkan oleh Infeksi abortus dan partus, Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim dan Infeksi post curettage.
            Terapi yang dapat diberikan pada penderita miometritis :
·         Antibiotika spektrum luas
-    Ampisilin 2 g iv / 6 jam
-    Gentamisin 5 mg kgbb
-    Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
·         Profilaksi antitetanus
                     Evakuasi sisa hasil konsepsi
         
4.2     Saran
Sebagai seorang bidan dalam menangani miometritis, sebaiknya melakukan tindakan segera yaitu dengan merujuk ketempat yang memiliki fasilitas lengkap.












DAFTAR PUSTAKA

http://giethedoctor.blogspot.com/2010/04/askeb-miometritis.html
Posted in on Rabu, 14 Oktober 2009 03:22 by Ranuyoso™

























LAMPIRAN
SOAL – SOAL MYOMETRITIS

1.      Infeksi yang terjadi pada uterus yang merupakan penyebab terbesar terjadinya kematian yang terjadi pada seorang ibu postpartum adalah pengertian dari…..
a.       Endometriosis
b.      Salpingitis
c.       Adneksitis
d.      Miometritis
e.       Pelviksitis

2.      seorang ibu mengeluh perutnya membesar, nyeri pada pinggang dan mengalami keputihan yang berwarna dan berbau. Menurut klasifikasinya termasuk apa…..
a.       metritis
b.      metritis kronik
c.       metritis akuta
d.      metritis tuba
e.       semua salah

3.      Berikut adalah komplikasi yang terjadi pada myometritis kecuali…
a.       Serviksitis
b.      Parametritis
c.       Salpingitis
d.      Ooforitis
e.       Abses tuba dan indung telur

4.      Faktor penyebab terjadinya myometritis adalah kecuali….
a.       Infeksi abortus dan partus
b.      Penggunaan AKDR
c.       Penggunaan KB Pil
d.      Infeksi post curettage
e.       Semua benar
5.      Berikut adalah gejala yang timbul pada myometritis adalah. . .
a.       Mual, anoreksia, nyeri pinggang
b.      Mual, haid lama, nyeri perut
c.       Demam, keputihan, sakit kepala, nyeri perut
d.      Demam, keputihan, sakit kepala, sakit pinggang
e.       Demam, lochea berbau, sakit pinggang, nyeri perut

6.      Sebagai bidan apa yang anda lakukan pada pasien dengan myometritis?
a.       Pasang infus dan memberikan terapi obat
b.      Pasang infus dan terapi asam mefenamat rawat di BPS
c.       Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan dan mendampingi merujuk
d.      Ditangani sendiri sampai pasien sembuh
e.       Memberikan antibiotik, dan menyuruh kembali lagi jika ada keluhan

7.      Menurut klasifikasinya myometritis sebagai berikut. . . .
1.      Metritis akuta
2.      Metritis congenital
3.      Metritis kronik
4.      Metritis jinak
(B)

8.      Pada siapa saja myometritis bisa terjadi. . .
1.      Usia produktif
2.      Post curettage
3.      Menarce
4.      Infeksi postpartum
(C)

9.      Terapi apa yang diberikasn pada myometritis. . .
a.       Ampisilin 2 g iv / 6 jam
b.      Gentamisin 5 mg kgbb
c.       Metronidasol 500 mg iv / 8 jam
d.      Profilaksi antitetanus
e.       Semua benar

10.  Jika pengobatan terlambat dan kurang adekuat pada metritis akut maka akan timbul terjadinya kecuali. . . .
a.       Abses pelvic, Peritonitis, Syok septic, dan infertil
b.      Dispareunia, abses pelvic, infertile dan tumor jinak
c.       Trombosis vena yang dalam dan Emboli pulmonal
d.      Infeksi pelvik yang menahun dan dispareunia
e.       Penyumbatan tuba dan infertilitas

Previous
Next Post »

Translate