Salam Sehat dan Harmonis

-----

MAKALAH MIKROBIOLOGI APLIKASI MIKROBIOLOGI DALAM KEBIDANAN



MAKALAH MIKROBIOLOGI
APLIKASI MIKROBIOLOGI
DALAM KEBIDANAN


                                                         



Disusun Oleh:
1.     Afrina Purnita S                 (09.630.001)
2.     Aisyah Cholifatussyam                (09.630.005)
3.     Anjar Sari                           (09.630.009)
4.     Aulaana Sakhiyah Zen       (09.630.016)
5.     Farihatus S                         (09.630.034)
6.   Luluk Ramadhoni               (09.630.050)





PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2009/2010
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah MIKROBIOLOGI dengan judul “APLIKASI MIKROBIOLOGI DALAM KEBIDANAN”
Tak lupa pula kami mengungkapkan terima kasih kepada ibu Peni Suharti sebagai dosen mata kuliah MIKROBIOLOGI yang telah banyak membantu dan membimbing kami hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami pun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat membantu kami dalam membuat makalah selanjutnya sangat kami harapkan dari para pembaca. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang berkenan untuk membacanya.


Surabaya,   Desember 2009
Penyusun


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI  ........................................................................................................ iii

BAB 1    PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1        Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2        Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3        Tujuan  ..................................................................................... ....... 1

BAB II   PEMBAHASAN...................................................................................... 2
2.1... Aplikasi Mikrobiologi dalam Kesehatan ......................................... 2
2.2... Penerapan Milkrobilogi dalam Kebidanan ...................................... 2

BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1        Kesimpulan........................................................................................
3.2        Saran..................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian yang ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh lebih menonjol.Misalnya, Penemuan antibiotik telah menghantarkan pada terapi obat dan industri obat ke era baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain sekresi fungi, aktinomiset, dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat yang manjur untuk memerangi penyakit infeksi bakteri. Kejelasan mengenai mekanisme pemindahan gen pada bakteri dan peran dari unsur-unsur ekstrakromosom, telah membuka kemungkinan untuk memindahkan DNA asing ke dalam bakteri. Manipulasi genetik memungkinkan untuk memasukkan sepotong kecil pembawa informasi genetik dari manusia ke dalam bakteri sehingga terjadi sintesis senyawa protein yang bersangkutan. Kegiatan ini sering dilakukan dalam hal pembuatan hormon, antigen, dan antibodi.Berdasarkan penjelasan di atas, mikroorganisme memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan, baik peranan yang merugikan maupun yang menguntungkan.

1.2       Rumusan Masalah
1.      Apa saja aplikasi mikrobiologi dalam kesehatan ?
2.      Apa saja penerapan mikrobiologi dalam kebidanan ?

1.3       Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui aplikasi mikrobiologi dalam kesehatan dan penerapannya pada dunia kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Aplikasi Mikrobiologi Dalam Kesehatan
Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang merugikan bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Meskipun demikian, masih banyak manfaat yang dapat diambil dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut. Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, saperti bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan.
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit. Selain untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang turut membantu mencerna makanan di dalam saluran pencernaan.

2.2       Penerapan Mikrobiologi Dalam Kebidanan
Dan manfaat yang sangat nyata digunakan dalam bidang kesehatan adalah pembuatan vaksin dari maikroorganisme,yang digunakan dalam imunisasa namun saat ini banyak orangtua yang enggan melakukankan imunisasi karena berbagai informasi yang beredar di masyarakat mengenai efek samping vaksinasi yang dapat terjadi, misalnya vaksinasi MMR menyebabkan autisme, beberapa vaksinasi menyebabkan sindroma kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome), kadar thimerosal (zat pengawet) yang terdapat dalam vaksin begitu tinggi sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain sebagainya. Informasi-informasi tersebut menyebabkan penurunan drastis jumlah bayi-bayi yang mendapatkan imunisasi dan secara langsung menyebabkan jumlah penderita infeksi kembali meningkat. Ternyata pendapat-pendapat tersebut tidak berdasarkan bukti-bukti ilmiah, hanya berupa dugaan belaka. Berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan secara langsung kejadian-kejadian tersebut dengan pemberian vaksinasi. Selain itu, berbagai teknologi terus dikembangkan untuk membuat vaksin yang lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Sekali lagi harus diingat bahwa setiap tindakan yang dilakukan manusia selalu ada risikonya namun janganlah hanya mengkhawatirkankan risiko yang mungkin terjadi dari suatu tindakan yang akan dilakukan tanpa mempertimbangkan manfaat yang akan didapat. Jelas-jelas manfaat pemberian imunisasi jauh lebih besar dari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.
Ternyata, begitu banyak manfaat yang didapat dari pemberian imunisasi. Imunisasi merupakan tanda cinta dan perwujudan rasa tanggung jawab untuk melindungi anak. Karena itu, tidak ada lagi keragu-raguan untuk tidak memberikan imunisasi. Imunisasi tidak hanya melindungi individu dari serangan penyakit, tapi juga melindungi komunitas! Untuk itu ajaklah anak tetangga, anak tukang kebun, anak pak hansip, dan semua anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi untuk segera melakukan imunisasi.
Begitu juga dengan cara kelahiran bayi. Penelitian telah membuktikan bayi yang lahir melalui bedah Caesar memiliki indikasi kekebalan tubuh yang lebih rendah daripada bayi yang lahir secara normal. Meski begitu, jika kelahiran secara bedah Caesar tidak dapat dihindarkan, kekebalan tubuh bayi dapat didongkrak dengan beberapa cara, misalnya dengan memberikan probiotik. Probiotik sebagai bakteri hidup yang menguntungkan berfungsi sebagai zat yang dapat membentuk sistem daya tahan tubuh bayi. Probiotik salah satunya terdapat pada air susu ibu (ASI). Mengapa bayi yang lahir secara normal memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik daripada bayi yang lahir melalui bedah Caesar? Pada persalinan normal, bayi akan mengalami kontak dengan bakteri dari flora ibu, yakni dari feses atau jalan lahir (vagina) ibu. Bakteri tersebut bersifat ‘baik’ dan dapat membantu mempercepat tumbuhnya mikroflora usus pada bayi. Mikroflora ini merupakan salah satu komponen yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki kesempatan kontak dengan bakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya pertumbuhan bakteri merugikan seperti E. Coli dan Clostridium. Kondisi ini mengakibatkan daya tahan tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak sebaik bayi yang dilahirkan secara normal sehingga mereka lebih berisiko terhadap infeksi saluran pencernaan dan penyakit alergi.
Telah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Sangat dianjurkan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI terbukti memiliki bakteri menguntungkan dan zat-zat yang dibutuhkan bayi untuk membentuk mikroflora usus yang penting untuk sistem daya tahan tubuh bayi. Yang menjadi masalah adalah bagaimana jika ASI tidak dapat diberikan karena berbagai alasan? Pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, ada dua hal yang bisa dilakukan. Cara yang pertama adalah memberikan makanan yang tinggi laktosa, rendah phosphat, dan rendah protein. Ibu dapat bertanya ke dokter anak mengenai jenis diet ini. Diet ini akan membentuk kondisi optimal yang memungkinkan bakteri baik dapat tumbuh secara alami. Cara yang kedua adalah tentu saja memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang mengandung probiotik bagi bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi menutup—karena bayi yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus yang lebih besar, sehingga bisa mencegah masuknya bakteri merugikan. Akibatnya, ketahanan tubuh bayi dapat ditingkatkan.
Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi. Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk bayi yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan normal dan tidak mendapat ASI, yang akibatnya tidak memiliki kesempatan membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa diperoleh akibat kontak dengan bakteri baik dari flora ibu.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
·         Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1.   Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri.
2.   Penerapan mikrobiologi dalam kebidanan memiliki dampak yang positif. Misalnya : manfaat imunisasi yaitu melindungi komunitas dari serangan penyakit, dan manfaat pemberian ASI terhadap buah hati .

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2006. Pengantar Mikrobiologi, (Online),

(http://www.wanna_share.23s9887_apm.html, diakses tanggal 7 Februari 2008).

Anonim b. 2009. Dunia Mikroba

WHO Western Pacific Regional Office, Interim guidelines for national SARS preparedness, 2003

Website : WHO int, ?SARS?, 2003

Previous
Next Post »

Translate